Mohon tunggu...
kkntunipmakelompok1
kkntunipmakelompok1 Mohon Tunggu... mahasiswa

Suka membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sosialisasi Anti Intolerasi, Radikalisme, dan Terorisme Untuk Generasi Muda

10 Februari 2025   15:42 Diperbarui: 10 Februari 2025   15:40 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi Anti Intolerasi, Radikalisme, dan Terorisme Untuk Generasi Muda

Bela bangsa adalah tanggung jawab setiap warga negara, terutama generasi muda yang merupakan penerus masa depan bangsa. Untuk itu, pada tanggal 12 Januari 2025, bertempat di Balai Desa Tambakrejo, diadakan kegiatan sosialisasi yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama di kalangan remaja, mengenai bahaya intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Kegiatan ini dipandu oleh pemateri yang sangat kompeten, yaitu Ibu Dr. Indriyana Dwi Mustikarini, S.H., M.H., seorang dosen hukum dari Universitas PGRI Madiun yang memiliki perhatian besar terhadap isu-isu sosial yang berpotensi merusak keutuhan bangsa. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya rasa toleransi antar sesama, serta bagaimana cara menghindari pengaruh radikal dan terorisme yang bisa menghancurkan nilai-nilai kebangsaan dan kedamaian. Ibu Dr. Indriyana menegaskan bahwa generasi muda memiliki peran yang sangat besar dalam membela negara dan menjaga kedamaian di tengah-tengah keberagaman yang ada di Indonesia. Dengan menanamkan sikap toleransi, menghargai perbedaan, dan memerangi paham-paham yang merusak, generasi muda diharapkan bisa menjadi garda terdepan dalam membela negara dan bangsa dari segala bentuk ancaman.

Sosialisasi yang dilaksanakan ini terfokus pada anggota Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) di desa Tambakrejo, yang merupakan sebuah lembaga yang berfungsi memberikan informasi dan bimbingan kepada remaja dalam menghadapi berbagai tantangan sosial, psikologis, dan kesehatan. Dalam kesempatan tersebut, Ibu Dr. Indriyana menjelaskan dengan rinci tentang apa itu intoleransi, radikalisme, dan terorisme, serta bagaimana dampaknya terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara. Beliau mengingatkan para peserta bahwa salah satu kunci untuk menjaga kedamaian di Indonesia adalah dengan memahami dan mempraktikkan nilai-nilai Pancasila yang mengedepankan keberagaman dan toleransi. Selain itu, Dr. Indriyana juga mengajak para remaja untuk lebih kritis dalam menghadapi ideologi-ideologi yang bisa memecah belah persatuan bangsa dan mengingatkan mereka bahwa radikalisasi seringkali berawal dari ketidakpahaman terhadap perbedaan.

Sosialisasi Anti Intolerasi, Radikalisme, dan Terorisme Untuk Generasi Muda
Sosialisasi Anti Intolerasi, Radikalisme, dan Terorisme Untuk Generasi Muda
Program sosialisasi ini diisi dengan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk memperdalam pemahaman dan membekali para remaja dengan keterampilan dalam menghadapi potensi konflik sosial. Salah satu kegiatan yang sangat menarik adalah sesi diskusi interaktif, di mana para peserta dapat menyampaikan pendapat mereka tentang berbagai isu terkait toleransi dan radikalisasi. Dalam diskusi ini, para remaja diberikan kesempatan untuk berbicara tentang pengalaman mereka dalam berinteraksi dengan perbedaan di masyarakat, serta bagaimana cara menjaga hubungan yang harmonis meskipun ada perbedaan latar belakang budaya, agama, dan suku. Selain itu, ada pula simulasi situasi sosial yang melibatkan para peserta untuk menghadapi skenario konflik dan mencari solusi secara damai, dengan tetap mengedepankan sikap saling menghormati dan menghargai hak-hak orang lain.

Pentingnya pendidikan melalui media sosial juga tidak luput dari perhatian dalam sosialisasi ini. Mengingat peran besar media sosial dalam kehidupan sehari-hari, Dr. Indriyana memberikan panduan kepada para peserta tentang bagaimana cara menggunakan media sosial dengan bijak, menghindari penyebaran informasi yang mengandung paham intoleransi, serta mengenali dan melawan hoaks yang bisa memicu ketegangan di masyarakat. Media sosial bisa menjadi sarana yang sangat efektif untuk menyebarkan pesan-pesan perdamaian dan toleransi jika digunakan dengan benar, dan generasi muda perlu diberi pemahaman agar mereka tidak mudah terpengaruh oleh konten yang dapat merusak ideologi kebangsaan.

Sosialisasi Anti Intolerasi, Radikalisme, dan Terorisme Untuk Generasi Muda
Sosialisasi Anti Intolerasi, Radikalisme, dan Terorisme Untuk Generasi Muda
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan, tidak hanya pada individu remaja yang mengikuti sosialisasi, tetapi juga pada masyarakat secara keseluruhan. Melalui pendidikan yang diberikan, diharapkan para remaja di desa Tambakrejo dapat menjadi agen perubahan yang tidak hanya memiliki wawasan yang lebih luas tentang bahaya intoleransi, radikalisme, dan terorisme, tetapi juga memiliki sikap yang lebih bijak dalam menghadapinya. Dengan demikian, para peserta dapat menjadi individu yang menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta menjadi garda terdepan dalam membela negara dan bangsa Indonesia. Sebagai generasi penerus, mereka harus siap untuk mewariskan nilai-nilai luhur bangsa, yaitu toleransi, keberagaman, dan perdamaian, kepada generasi berikutnya agar Indonesia tetap kokoh dan maju sebagai negara yang berdaulat dan harmonis.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun