Bela bangsa adalah tanggung jawab setiap warga negara, terutama generasi muda yang merupakan penerus masa depan bangsa. Untuk itu, pada tanggal 12 Januari 2025, bertempat di Balai Desa Tambakrejo, diadakan kegiatan sosialisasi yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama di kalangan remaja, mengenai bahaya intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Kegiatan ini dipandu oleh pemateri yang sangat kompeten, yaitu Ibu Dr. Indriyana Dwi Mustikarini, S.H., M.H., seorang dosen hukum dari Universitas PGRI Madiun yang memiliki perhatian besar terhadap isu-isu sosial yang berpotensi merusak keutuhan bangsa. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya rasa toleransi antar sesama, serta bagaimana cara menghindari pengaruh radikal dan terorisme yang bisa menghancurkan nilai-nilai kebangsaan dan kedamaian. Ibu Dr. Indriyana menegaskan bahwa generasi muda memiliki peran yang sangat besar dalam membela negara dan menjaga kedamaian di tengah-tengah keberagaman yang ada di Indonesia. Dengan menanamkan sikap toleransi, menghargai perbedaan, dan memerangi paham-paham yang merusak, generasi muda diharapkan bisa menjadi garda terdepan dalam membela negara dan bangsa dari segala bentuk ancaman.
Sosialisasi yang dilaksanakan ini terfokus pada anggota Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) di desa Tambakrejo, yang merupakan sebuah lembaga yang berfungsi memberikan informasi dan bimbingan kepada remaja dalam menghadapi berbagai tantangan sosial, psikologis, dan kesehatan. Dalam kesempatan tersebut, Ibu Dr. Indriyana menjelaskan dengan rinci tentang apa itu intoleransi, radikalisme, dan terorisme, serta bagaimana dampaknya terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara. Beliau mengingatkan para peserta bahwa salah satu kunci untuk menjaga kedamaian di Indonesia adalah dengan memahami dan mempraktikkan nilai-nilai Pancasila yang mengedepankan keberagaman dan toleransi. Selain itu, Dr. Indriyana juga mengajak para remaja untuk lebih kritis dalam menghadapi ideologi-ideologi yang bisa memecah belah persatuan bangsa dan mengingatkan mereka bahwa radikalisasi seringkali berawal dari ketidakpahaman terhadap perbedaan.
Pentingnya pendidikan melalui media sosial juga tidak luput dari perhatian dalam sosialisasi ini. Mengingat peran besar media sosial dalam kehidupan sehari-hari, Dr. Indriyana memberikan panduan kepada para peserta tentang bagaimana cara menggunakan media sosial dengan bijak, menghindari penyebaran informasi yang mengandung paham intoleransi, serta mengenali dan melawan hoaks yang bisa memicu ketegangan di masyarakat. Media sosial bisa menjadi sarana yang sangat efektif untuk menyebarkan pesan-pesan perdamaian dan toleransi jika digunakan dengan benar, dan generasi muda perlu diberi pemahaman agar mereka tidak mudah terpengaruh oleh konten yang dapat merusak ideologi kebangsaan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI