Mohon tunggu...
KKNT KELOMPOK2
KKNT KELOMPOK2 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kuliah Kerja Nyata Tematik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menanggulangi Mahalnya Pupuk Kimia dan Masalah Lingkungan dengan Membuat Pupuk Organik Cair

1 Maret 2023   07:06 Diperbarui: 1 Maret 2023   07:48 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia merupakan negara agraris yang mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai petani. Sebagai negara agraris sudah tentunya penggunaan pupuk oleh petani menjadi kewajiban bagi setiap petani dengan tujuan tanaman yang ditanam menjadi subur dan mendapatkan hasil panen yang maksimal. Selama ini pemakaian pupuk kimia lebih diminati oleh petani, hal ini dikarenakan waktu yang digunakan relatif singkat dan hasilnya cukup menjanjikan. 

Namun terlepas dari semua dampak positifnya penggunaan pupuk kimia dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, dampak negatif yang ditimbulkan adalah keracunan dan rusaknya ekologi setempat, selain itu harga beli pupuk kimia dari tahun ke tahun semakin mahal. 

Salah satu solusi untuk mengatasi penggunaan pupuk tanpa merusak tanah dan mengatasi mahalnya harga pupuk kimia adalah dengan beralih menggunakan pupuk organik cair yang memanfaatkan bahan-bahan yang tidak merusak tanah.

Menanggapi problematika pupuk kimia di atas, teman-teman mahasiswa Kuliah Kerja Nyata dari Universitas PGRI Madiun mempunyai sebuah gagasan dalam menangani problematika tersebut yaitu berupa "Pelatihan pembuatan pupuk organic cari". 

Kegiatan tersebut melibatkan masyarakat khususnya kelompok tani yang ada di desa KKN yaitu di Desa Balerejo Kecamanatan Kawedanan Kabupaten Magetan dan kegiatan ini bekerja sama dengan Dosen yang ahli dibidang tersebut yaitu Ibu Dr. Fida Chasanatun, M.Pd. 

Kegiatan tersebut dimulai dari sosialisasi pupuk organik kepada kelompok tani yang dilakukan oleh mahasiswa KKN, lalu dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan pupuk organik cair yang dilakukan oleh mahasiswa KKN dengan disaksikan oleh kelompok tani, kemudian pelatihan pembuatan pupuk organik cair yang dilakukan oleh kelompok tani secara langsung dan diakhiri dengan demonstrasi skala besar dan sosialisasi pupuk organik cair dengan menggunakan pupuk starter yang diisi oleh Ibu Dr. Fida Chasanatun, M.Pd.

Dokpri
Dokpri

Adapun dalam pelatihan tersebut menggunakan bahan-bahan yang mudah dijumpai oleh masyarakat sekitar. Salah satunya adalah penggunaan air cucian beras. Air cucian beras terbukti sangat bagus untuk tanaman berdasarkan uji-uji dan penelitian-penelitian sebelumnya. 

Penggunaan air cucian beras sangat efektif bagi tanah karena mengandung zat-zat yang dibutuhkan tanah agar menjadi subur. Selain penggunaan air cucian beras kami juga menambahkan bahan-bahan lain seperti buah-buahan busuk agar menghasilkan bakteri yang akan di fermentasikan menggnakan tetes tebu dan yogurt cimory untuk pengganti bahan EM4. 

Fermentasi pupuk organik tersebut memerlukan waktu selama 14 hari sebelum dapat digunakan agar bakteri yang terkandung dalam buah busuk dapat diubah menjadi bakteri yang dapat menyuburkan tanaman yang digunakan selama proses fotosintesis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun