Bondowoso, 21 Juli 2025 -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember (UNEJ) menghadirkan terobosan baru dalam pemberdayaan masyarakat melalui peluncuran program "SUGAR" (Sumberwringin Greenpreneur and QR Tourism). Program ini diperkenalkan secara resmi dalam acara pemaparan Business Model Canvas (BMC) yang berlangsung di Balai Desa Sumberwringin, Kecamatan Sumberwringin, Kabupaten Bondowoso, pada Senin, 21 Juli 2025.
Acara ini dihadiri oleh Kepala Desa Sumberwringin, Bapak Dedi Hendriyanto, bersama jajaran perangkat desa dan Babinsa, sebagai bentuk dukungan penuh terhadap kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat desa.
Pemberdayaan Berbasis Potensi Lokal
Program "SUGAR" bertujuan mengangkat potensi lokal desa melalui dua fokus utama: Greenpreneurship dan Digitalisasi Pariwisata. Dalam sesi pemaparan BMC, tim KKN menjelaskan secara rinci bagaimana mereka akan mengembangkan produk briket ramah lingkungan berbahan dasar limbah kulit kopi, serta mendorong sistem informasi wisata digital melalui pemasangan QR Code di titik-titik strategis desa wisata.
BMC "SUGAR": Strategi Bisnis Sosial Berbasis Komunitas
Beberapa poin penting dari program "SUGAR" dalam BMC meliputi:
- Key Partners: Perangkat desa & BUMDes, petani kopi lokal, UMKM, pengelola wisata, media sosial, dan lembaga pendidikan.
- Key Activities: Pemetaan potensi limbah kopi, pelatihan pembuatan briket, pemasangan QR Code, serta promosi melalui media sosial dan workshop edukatif.
-Â Value Propositions: Briket kopi sebagai produk ramah lingkungan, QR Code untuk memperkuat digitalisasi informasi wisata, serta edukasi lingkungan dan sejarah desa bagi wisatawan dan anak sekolah.
-Â Customer Segments: Wisatawan lokal-mancanegara, UMKM, pengelola wisata alam (Teduh Glamping & Gunung Raung), hingga sekolah sebagai komunitas belajar.
- Channels: Distribusi briket lewat UMKM, pasar, tempat wisata, serta informasi QR Code di posko wisata, papan informasi, dan media sosial.
- Revenue Stream: Penjualan briket, sistem e-tiket QR Code, kemitraan industri kreatif, dan pelatihan.
Dalam sambutannya, Kepala Desa menyampaikan apresiasi atas program ini. Beliau berharap "SUGAR" menjadi pemantik semangat baru dalam mengelola potensi desa secara berkelanjutan.
"Inisiatif mahasiswa UNEJ ini sangat membanggakan. Harapannya program ini tidak berhenti di masa KKN saja, tetapi bisa diwariskan kepada generasi muda desa," ujar beliau.
Babinsa turut menyatakan dukungan penuh terhadap upaya mahasiswa yang menyasar kesadaran lingkungan dan ekonomi kreatif masyarakat desa.
Sementara itu, Anindya Safira selaku Koordinator Desa KKN menjelaskan bahwa keberadaan "SUGAR" dirancang untuk menciptakan ekosistem desa hijau dan digital yang berkelanjutan, serta membuka peluang ekonomi baru bagi warga lokal.