Mohon tunggu...
KKN MIT 16 Posko 96
KKN MIT 16 Posko 96 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kelompok KKN MIT 16 Posko 96

Kelompok KKN MIT 16 Posko 96 UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perilaku Politik Moderat Bagi Generasi Milenial

17 September 2023   13:58 Diperbarui: 17 September 2023   14:01 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Generasi milenial atau generasi Y merupakan generasi yang lahir tahun 1981 hingga tahun 2000. Saat ini generasi milenial berusia antara 18 hingga 37 tahun. Generasi ini dianggap unik dibanding generasi sebelumnya, tak heran jika generasi milenial sering menjadi pusat perhatian publik. Keterlibatan generasi milenial dalam politik telah mengubah lanskap politik di banyak negara, generasi milenial dianggap sebagai kekuatan yang potensial untuk membawa perubahan dan reformasi dalam sistem politik dan masyarakat. 

Politik generasi milenial mengacu pada keterlibatan dan pengaruh generasi milenial dalam dunia politik. Generasi ini tumbuh dengan teknologi digital dan media sosial. Mereka menggunakan berbagai platform digital untuk berkomunikasi, berbagi pandangan politik, dan mengorganisir aktivitas politik. Sosial media berperan penting dalam kampanye politik maupun aktivitas generasi milenial diruang publik. Generasi milenial menggunakan hak mereka untuk berkumpul dan menyuarakan pandangan politik mereka tentang isu-isu tertentu. Mereka tidak selalu terikat pada satu partai politik tertentu. Mereka cenderung lebih fleksibel dan cenderung memberikan dukungan kepada kandidat yang sejalan dengan nilai dan isu-isu yang mereka anggap penting.

Kontestasi politik di ruang digital adalah fenomena yang terus berkembang dan memiliki dampak signifikan pada proses politik.  Kontestasi politik di ruang digital merujuk pada persaingan dan perdebatan politik yang terjadi secara daring melalui berbagai platform dan media digital. Ruang digital telah menjadi lingkungan penting dalam politik modern karena menyediakan wadah untuk berbagai aktivitas politik, termasuk kampanye, komunikasi politik, mobilisasi pemilih, dan diskusi kebijakan. Platform media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan TikTok memainkan peran sentral dalam kontestasi politik digital. Kandidat, partai politik, dan pendukungnya menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dengan pemilih, membagikan konten kampanye, dan memobilisasi dukungan.

Sikap politik di ruang digital mengacu pada pendekatan, pandangan, dan interaksi individu dengan isu-isu politik dan peserta politik lainnya dalam lingkungan online. Sikap politik di ruang digital bervariasi secara signifikan, dan mereka mencerminkan berbagai pandangan politik, tingkat partisipasi, dan perilaku online. Individu dengan sikap politik ini aktif dalam mendukung atau memprotes isu-isu politik melalui media sosial, petisi online, dan kampanye daring. Mereka berusaha untuk memengaruhi perubahan sosial dan kebijakan dengan berpartisipasi secara aktif dalam diskusi dan kampanye online. Ruang digital sering menjadi tempat untuk polarisasi politik, di mana individu cenderung berkumpul dengan orang-orang yang memiliki pandangan politik serupa dan menghindari diskusi atau dialog dengan orang yang berpandangan berbeda.

Perilaku politik moderat merupakan penempatan diri di tengah antara dua kelompok yang berbeda pandangan atau pendapat. Perilaku moderat cenderung berusaha mengakomodasi pendapat masing-masing kelompok yang berbeda pendapat, hampir sama dengan oportunis. Konsep tersebut mungkin relevan bagi generasi milenial. Konsep ini memiliki lima prinsip utama pertama "mencari keseimbangan" generasi milenial cenderung melihat manfaat dalam menggabungkan gagasan dan pandangan dari berbagai spektrum politik untuk mencapai solusi yang lebih baik. Mereka tidak terpaku pada ideologi tertentu dan lebih suka mengambil yang terbaik dari setiap pandangan untuk keseimbangan. 

Kedua, "kompromi dalam politik" generasi milenial memahami pentingnya kompromi dalam politik. Mereka berusaha untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan semua pihak dan mendorong negosiasi yang konstruktif. Konsep ini mencerminkan pandangan bahwa solusi yang memenangkan semua pihak cenderung lebih berkelanjutan daripada solusi yang hanya menguntungkan satu pihak.  Ketiga "partisipasi aktif dalam pemilihan umum". Generasi milenial cenderung memahami bahwa perubahan nyata dapat dicapai melalui pemilihan umum, dan mereka berusaha untuk memilih calon yang paling mendekati nilai-nilai moderat mereka. Politik moderat juga mencakup penekanan pada fakta dan informasi yang akurat. Keempat, "memprioritaskan pendekatan berbasis bukti dalam politik". Generasi milenial kebijakan yang didasarkan pada data dan riset ilmiah untuk mencapai hasil yang terbaik. Kelima "pemikiran jangka panjang". Generasi milenial lebih mungkin mempertimbangkan dampak jangka panjang dari kebijakan politik dan mencari solusi yang berkelanjutan. Dalam dunia yang semakin kompleks dan terhubung, konsep politik moderat menjadi kunci untuk menghadapi tantangan politik yang ada. Generasi milenial, dengan semangat dan keinginan mereka untuk mencari solusi yang seimbang, dapat memainkan peran penting dalam menciptakan perubahan politik yang lebih positif dan berkelanjutan. Hal ini sebagai wujud dari kemampuan mereka untuk menggabungkan berbagai perspektif dan berkontribusi pada perbaikan masyarakat secara keseluruhan.

Penulis:

 Moh. Syakur M.S.I.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun