Saparan (merti desa) adalah tradisi adat yang dilakukan warga desa setiap tahun untuk bersyukur kepada Tuhan atas rezeki dan berkat yang diterima. Pelaksanaan acara dipilih berdasarkan penanggalan Jawa, seperti Bulan Sapar atau Dulkaidah, serta hari pasaran tertentu (misalnya Jumat Legi, Senin Wage, Sabtu Kliwon, atau Minggu Kliwon), tergantung kesepakatan perhitungan di masing-masing tempat. Tradisi ini dijaga kuat oleh leluhur desa dan diwariskan secara turun-temurun, sehingga pelaksanaan upacara selalu mengikuti kebiasaan lama meskipun zaman berubah. Tujuan utamanya adalah ungkapan syukur, menghormati Tuhan dan leluhur, serta memohon perlindungan bagi desa, sambil menjaga persaudaraan dan kebersamaan warga.
Di Dusun Padan, Desa Ngrawan, Kecamatan Ngrawan, Kabupaten Semarang, pada tahun 2025 ini pelaksanaan jatuh pada Hari Jumat Pahing, 8 Agustus (13 Safar 1447 Hijriah) dan Sabtu Pon, 9 Agustus (14 Safar 1447 Hijriah). Persiapan sebelum acara dipimpin oleh Kepala Dusun Padan, dengan beberapa kegiatan seperti membersihkan makam, kerja bakti membersihkan desa, yasinan sebelum acara, dan persiapan pembuatan panggung untuk pertunjukan kesenian. Setelah persiapan rampung, hari H dilaksanakan Nyadran sebagai upaya mengenang leluhur, nyadran tersebut dilakukan di makam dusun, sumber mata air desa dan juga dirumah Kepala Dusun Padan, yang didalamnya ada serangkaian acara berdoa bersama untuk mengenang para leluhur serta sebagai wujud syukur lalu dilanjutkan dengan acara makan-makan bersama untuk mempererat tali silaturahim sesama warganya.
Acara yang juga wajib saat hari saparan yaitu mengundang keluarga, teman maupun orang yang dikenal untuk datang mertamu dan juga makan-makan, acara tersebut hampir sama seperti saat lebaran silaturahmi perrumah namun yang menjadi pembeda adalah bisa datang kerumah jika diundang saja, umumnya orang bertamu maka akan disuguhkan segala makanan dan hukum adat disini wajib kita makan atau sekedar mencicip masakan tuan rumah yang sudah disediakan. Puncak acaranya yaitu ada pentas kesenian dengan berbagai macam kesenian dan juga didatangi oleh pejabat DPR dan kepala desa, pada saat sambutan DPR menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada panitia penyelenggara atas undangannya. "Terima kasih kepada panitia atas undangan dan kesempatannya, sehingga saya bisa hadir di tengah-tengah warga Dusun Padan yang luar biasa ini," ujarnya di hadapan masyarakat yang memadati area panggung.Beliau juga menyampaikan harapan dan doanya bagi seluruh warga, "Doa derek bahagia, semoga semua warga Dusun Padan selalu sehat walafiat, dimudahkan rezekinya, dan pembangunan di dusun serta desa ini berjalan lancar," lanjutnya dengan penuh harap.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengajak masyarakat untuk bersyukur atas karunia yang diberikan, karena masih bisa beraktivitas, berkumpul dalam kebersamaan, dan memiliki rezeki yang bisa dibagikan dalam bentuk acara adat seperti ini. "Kesempatan baik seperti ini harus disyukuri. Mari kita jaga dan pelihara lingkungan kita, jangan dirusak. Ini bentuk tanggung jawab kita bersama untuk masa depan desa ini,"Sambutan beliau ditutup dengan pujian atas penyelenggaraan acara. "Alhamdulillah, acaranya luar biasa meriah. Semoga semua rangkaian kegiatan berjalan lancar hingga selesai," tutupnya, disambut tepuk tangan meriah dari hadirin.
Selain itu Kepala Desa Ngrawan Pak Lungguh juga menyampaikan ucapan terimakasih terhadap mahasiswa KKN UIN Walisongo dan UNNES yang ikut memeriahkan dan membantu keberlangsungan acara saparan didusun padan ini "Terimakasih juga saya ucapkan terhadap teman teman mahaiswa KKN UIN WS dan UNNES yang telah membantu mensukseskan acara ini." Beliau sangat senang dengan hadirnya teman teman KKN di tengah masyarakat desa Ngrawan.
Setelah selesai sambutan oleh Kepala Desa dan perwakilan DPR acaradilanjut dengan penampilan beberapa kelompok tari antar dusun didesa ngrawan serta pereakilan dari desa sebelah. Acara berlangsung dengan ramai dan hidmat
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI