Semarang-Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) MIT-20 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang yang berada di Desa Wirogomo, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, mengadakan penyuluhan pencegahan stunting untuk ibu hamil dan ibu balita pada Senin (11/8/2025).
Kegiatan ini berfokus pada edukasi pencegahan stunting dan penerapan gizi seimbang bagi masyarakat desa. Kegiatan yang telah menjadi agenda rutin ini dilatarbelakangi oleh kasus stunting yang pernah terjadi di Desa Wirogomo, serta peraturan bupati yang menargetkan angka kasus stunting di setiap desa dapat ditekan hingga nol.
Penyuluhan diawali dengan registrasi peserta dan pre-test untuk mengukur pengetahuan awal para ibu terkait stunting. Acara dibuka oleh MC yang menyampaikan alur kegiatan secara singkat. Pada sesi utama, narasumber dari Puskesmas Banyubiru memaparkan materi meliputi pengertian stunting, pentingnya gizi seimbang, serta langkah pencegahan yang dapat dilakukan sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun.
Asmiyarsih, petugas gizi Puskesmas Banyubiru, menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat untuk mencegah stunting sedini mungkin.
"Masyarakat perlu memahami pencegahan stunting agar angka kasus tidak meningkat. Mereka harus tahu langkah-langkahnya dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.
Ia juga mengapresiasi antusiasme masyarakat dalam mengikuti kegiatan yang diadakan pihak puskesmas.
"Kami senang dengan respon masyarakat yang selalu antusias menghadiri kegiatan puskesmas, termasuk penyuluhan ini," tambahnya.
Asmiyarsih, menegaskan bahwa ibu hamil perlu memahami buku panduan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) sebagai bekal awal.
"Ibu hamil perlu memahami buku KIA sebagai bekal awal karena setiap tahun ada perubahan, misalnya terkait jumlah konsumsi tablet tambah darah untuk ibu hamil dan informasi penting lainnya," tegasnya.
Sementara itu, Koordinator KKN MIT-20 Desa Wirogomo, Kevin Zulfikri Hilal, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat.