Mohon tunggu...
KKN MindahanKidul
KKN MindahanKidul Mohon Tunggu... Pelajar

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bau Limbah Ayam vs Inovasi AI : Bagaimana Peternakan Bisa Lebih Hebat?

19 Agustus 2025   20:37 Diperbarui: 19 Agustus 2025   20:37 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Tim KKN Mindahan Kidul dengan Mitra Petelur

Limbah kotoran ayam merupakan persoalan yang tidak bisa diabaikan dalam dunia peternakan karena menimbulkan bau menyengat yang mengganggu kenyamanan dan dapat mencemari lingkungan. Permasalahan inilah yang menjadi fokus utama kegiatan yang dilaksanakan untuk mencari solusi nyata agar peternakan tidak hanya menghasilkan telur, tetapi juga tetap menjaga kebersihan dan kualitas udara di sekitarnya. Upaya ini mengajarkan bagaimana limbah dapat diproses menjadi sesuatu yang bermanfaat, sekaligus memperlihatkan peran teknologi modern seperti kecerdasan buatan (AI) dalam mendukung perkembangan usaha. Dengan demikian, kegiatan ini menggabungkan dua hal penting, yaitu keberlanjutan lingkungan dan inovasi digital.

Alasan kegiatan ini dilakukan sangat jelas, yaitu untuk menjawab tantangan mengurangi bau dari kotoran ayam yang selama ini dianggap sebagai masalah utama. Bau menyengat tidak hanya menimbulkan ketidaknyamanan bagi warga sekitar, tetapi juga bisa berdampak pada kesehatan ayam dan kualitas hasil produksi. Di sisi lain, banyak peternakan rakyat masih berjalan tanpa identitas usaha yang jelas, sehingga sulit bersaing di pasar yang semakin modern. Karena itu, pengelolaan limbah yang benar dipadukan dengan branding usaha berbasis teknologi AI menjadi jawaban yang lebih komprehensif. Tidak hanya menyelesaikan masalah lingkungan, tetapi juga memberi wajah baru bagi usaha peternakan agar lebih profesional.

Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak yang berperan langsung maupun tidak langsung. Bapak Idris sebagai pemilik peternakan telur menjadi mitra utama yang menyediakan lokasi sekaligus menjadi contoh praktik pengolahan limbah. Peserta kegiatan terdiri dari tim pendamping, masyarakat sekitar, dan tenaga ahli yang memahami pengolahan limbah serta pemanfaatan teknologi desain logo dengan AI. Setiap pihak memiliki peran, mulai dari memberikan pengetahuan teknis, memfasilitasi praktek lapangan, hingga mendampingi proses branding usaha. Kolaborasi inilah yang membuat kegiatan lebih hidup dan berdampak nyata.

Pelaksanaan kegiatan berlangsung pada tanggal 9 Agustus 2025, sebuah momentum yang dipilih agar seluruh rangkaian dapat berjalan sesuai rencana. Waktu tersebut dimanfaatkan untuk melakukan diskusi, praktik lapangan, hingga presentasi hasil berupa pengolahan limbah yang sudah dipraktekkan serta rancangan logo dan map lokasi usaha. Pemilihan tanggal ini juga bertepatan dengan program pendampingan UMKM di wilayah sekitar, sehingga hasil kegiatan bisa sekaligus terhubung dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat lainnya.

Tempat kegiatan ini adalah peternakan telur milik Bapak Idris yang berada di wilayah setempat. Lokasi tersebut dipilih karena menjadi representasi nyata dari permasalahan limbah ayam yang sering ditemui di peternakan rakyat. Dengan berlangsung langsung di area kandang, peserta dapat melihat bagaimana kondisi lapangan sebenarnya, kemudian mempraktikkan pengelolaan limbah dengan memisahkan kotoran ayam dari tanah, mencampurnya dengan sekam padi, dan melakukan fermentasi menggunakan larutan EM4 dan molase. Setelah satu jam fermentasi, cairan tersebut disemprotkan ke area kandang untuk mengurangi bau sekaligus mempercepat proses penguraian limbah.

Cara yang ditempuh dalam kegiatan ini cukup sistematis. Proses dimulai dengan pembersihan lahan ternak dan pemilahan limbah kotoran ayam agar tidak bercampur dengan tanah. Limbah yang sudah terkumpul kemudian dicampur dengan sekam padi sebagai bahan penyerap bau dan kelembapan. Selanjutnya, dibuat larutan fermentasi dengan mencampurkan air, molase, dan EM4, yang kemudian difermentasi sebentar dan dituangkan ke dalam semprotan. Cairan ini disemprotkan ke area kandang sehingga bau menyengat berkurang secara signifikan. Di sisi lain, bagian inovasi AI dijalankan dengan merancang logo usaha yang segar, unik, dan sesuai identitas peternakan. Logo tersebut dilengkapi dengan map lokasi agar usaha semakin profesional dan mudah dikenali.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun