Mohon tunggu...
kknkolaboratifposko026_lojejer
kknkolaboratifposko026_lojejer Mohon Tunggu... Mahasiswa

Kelompok mahasiswa KKN-K posko 026 yang bertempat di desa Lojejer Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember, dengan dosen pembimbing lapangan ibu Dr Nasruliyah Hikmatul Maghfiroh., M.Psi., Psikolog

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lojejer dan Gula Merahnya: Mahasiswa KKN-K Posko 026 Menggali Cerita di Balik Usaha Warga

26 Juli 2025   10:59 Diperbarui: 26 Juli 2025   12:17 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi bersama bapak kepala dusun serta pemilik UMKM gula merah 

Lojejer, 19 Juli 2025 - Suasana hangat terasa di halaman belakang rumah Bapak Rudi, seorang produsen gula merah di Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember. Di atas meja kayu sederhana, deretan cetakan berbentuk seperti papan dakon tampak sudah mulai mengeras, menandakan gula merah siap dilepas dan dikemas. Aroma khas dari gula kelapa yang baru dicetak memenuhi udara, berpadu dengan aktivitas karyawan yang sibuk menyelesaikan produksi hari itu.

Rombongan mahasiswa KKN Kolaboratif Desa Lojejer tiba di lokasi dengan didampingi langsung oleh bapak Sutikno selaku Kepala Dusun. Saat rombongan mahasiswa KKN-K tiba di lokasi, mereka disambut hangat oleh beberapa ibu-ibu yang tengah duduk mengemas gula merah ke dalam plastik sederhana. Senyum ramah dan sapaan akrab langsung mencairkan suasana. Tanpa menunda waktu, mahasiswa pun ikut mendekat, memperhatikan proses pengemasan sambil berdialog santai seputar aktivitas harian mereka dalam produksi.

mahasiswa berbincang serta mengamati proses pengemasan 
mahasiswa berbincang serta mengamati proses pengemasan 

Kunjungan ini merupakan bagian dari program kerja mahasiswa di bidang pemberdayaan UMKM desa. Tujuannya adalah untuk belajar langsung dari pelaku usaha dan melihat proses produksi secara nyata---dari pengeluaran gula dari cetakan hingga pengemasan. "Satu hari biasanya bisa sampai 4 kali masak dan cetak yang menghasilkan sampai 4 kwintal gula merah siap dipasarkan" ujar ibu paruh baya yang sigap mengeluarkan gula merah dari cetakan.

proses pengeluaran gula merah dari cetakan
proses pengeluaran gula merah dari cetakan

Pak Rudi yang sudah lebih dari 20 tahun menjalani usaha ini, menyampaikan bahwa memang proses produksi masih bersifat tradisional. Mahasiswa pun berdiskusi langsung dengan Pak Rudi mengenai bahan baku, proses distribusi, hingga pemasaran. "jika teman-teman mahasiswa ingin melakukan kunjungan lagi, silahkan datang saja, ya" ujarnya ramah. 

Kunjungan ini menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa, sekaligus menjadi titik awal dari kolaborasi antara dunia pendidikan dan pelaku usaha mikro di desa. Diharapkan, langkah kecil ini dapat memberi semangat baru bagi pelaku UMKM lokal untuk terus berkembang dan menembus pasar yang lebih luas.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun