Mohon tunggu...
kknkolaboratifdesabalunglor099
kknkolaboratifdesabalunglor099 Mohon Tunggu... KKN Kolaboratif 099 2025

Kami mahasiswa KKN Kolaboratif Desa Balung Lor Tahun 2025 Kabupaten Jember yang melakukan program kerja selama 35 Hari. Program ini bertujuan mengembangkan potensi lokal sesuai kebutuhan masyarakat Desa Balung Lor.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mahasiswa KKN Kolaboratif 099 : Melakukan Perencanaan Desain Gumuk menjadi Destinasi Wisata di Dusun Wetan Kali, Balung Lor Kabupaten Jember

24 Juli 2025   22:12 Diperbarui: 24 Juli 2025   00:28 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gumuk Destinasi Wisata Dusun Wetan Kali, Balung Lor, Kabupaten Jember ( Sumber : Foto Pribadi) 

Desa Balung Lor, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember merupakan desa yang terluas di Kecamatan Balung dengan rata – rata memiliki mata pencaharian di bidang pertanian. Mahasiswa Kerja Kuliah Nyata (KKN) Kolaboratif kelompok 099 melakukan kegiatan gotong- royong di salah satu dusun yang terdapat gumuk yaitu Dusun Wetan Kali, Desa Balung Lor.  Adanya kegiatan ini memiliki tujuan untuk menjadikan destinasi tempat wisata yang menarik dan memperlihatkan pemandangan di area sekitar gumuk, sehingga pengunjung dapat menikmati keindahan pemandangan alam berupa hamparan area persawahan dari ketinggian gumuk dengan nyaman dan aman. Melalui kerja sama dan semangat kebersamaan,
masyarakat mengharapkan gumuk dapat menjadi salah satu destinasi yang memiliki daya tarik bagi wisatawan dan memberikan manfaat dalam segi ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar.


Penetapan titik lokasi gumuk di Dusun Wetan Kali, Desa Balung Lor, dilaksanakan pada Minggu, 20 Juli 2025. Kegiatan ini melibatkan remaja masjid, masyarakat setempat, serta mahasiswa KKN Kolaboratif kelompok 099 sebagai bentuk awal dari rencana pengembangan kawasan wisata berbasis potensi alam lokal. Penandaan lokasi dilakukan secara gotong-royong dan penuh antusias, sebagai wujud semangat kolaborasi antara warga dan mahasiswa.
Menurut Bapak Haris selaku Ketua BPD, menyampaikan bahwa “kas masjid selama ini tidak hanya difokuskan untuk keperluan ibadah, tetapi juga dialokasikan untuk membantu warga yang mengalami musibah serta mendukung kegiatan sosial yang memberikan manfaat luas bagi masyarakat, “ ujarnya.


Gumuk merupakan gundukan tanah alami yang biasanya terletak di area persawahan, selama ini gumuk yang ada di dusun Wetan Kali hanya dibiarkan saja. Namun, melihat potensi alam dan letaknya yang strategis, masyarakat setempat bersama Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) mulai memunculkan ide kreatif untuk menghidupkan kembali kawasan tersebut melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, salah satunya mahasiswa KKN. Hal ini bertujuan menjadikan gumuk bukan sekadar hamparan tanah, melainkan sebagai ruang yang memiliki nilai tambah, baik secara ekonomi, sosial, maupun wisata bagi masyarakat Dusun Wetan Kali. Ide tersebut hadir dari kesadaran bersama bahwa potensi lokal akan lebih bermanfaat apabila dikelola secara partisipatif dan berkelanjutan, sehingga mampu membuka peluang usaha baru serta memperkuat identitas desa sebagai wilayah yang mandiri dan inovatif.


Mahasiswa KKN Kolaboratif setelah melakukan survei kegiatan gotong royong gumuk di Dusun Wetan Kali menjadikan gumuk ini sumber utama salah satu program kerja. Bentuk kerja sama yang dilakukan yaitu pembuatan desain gumuk secara 3d. Program tersebut dilakukan untuk mengembangkan potensi yang ada dengan menjadikan pemandangan keindahan alam pada gumuk sebagai destinasi wisata. Perencanaan desain tersebut mencakup beberapa bangunan yang terdiri dari kamar mandi, gazebo, tempat untuk memancing ikan, dan menyediakan tempat untuk UMKM tradisional.


Program mahasiswa KKN Kolaboratif diantaranya https://unej.ac.id/,https://uinkhas.ac.id,https://www.uij.ac.id.,https://poltekesjember.sevimaplatform.com/spmbfront/,https://unipar.ac.id/ di Desa Balung Lor Dusun Wetan Kali menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi yang dilaksanakan membuat kondisi gumuk tersebut bernilai ekonomis. Mahasiswa KKN tidak hanya untuk ajang penerapan ilmu dan mengabdi terhadap masyarakat, tetapi juga menjadi katalisator perubahan melalui pendekatan adaptif dan solutif. Komunikasi dan kerja sama telah dilakukan sebelum pelaksanaan program, agar memastikan program tersebut tepat sasaran tepat, dan selaras dengan kebutuhan nyata masyarakat desa. Dalam pelaksanaannya, para mahasiswa tidak hanya fokus pada program kerja utama yang telah dirancang, tetapi juga berupaya menggali potensi lokal yang ada serta menyusun kegiatan-kegiatan yang mampu memberikan nilai tambah dan dampak berkelanjutan bagi masyarakat setempat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun