Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat atau yang biasa disingkat dengan PKBM merupakan lembaga pendidikan nonformal yang biasanya diselenggarakan oleh masyarakat atau warga. Lanjutnya, keberadaan dari PKBM berfungsi sebagai pusat layanan pendidikan, pelatihan, dan pemberdayaan masyarakat terutama bagi mereka yang tidak dapat mengakses pendidikan secara formal karena berbagai kendala yang dihadapi, seperti dalam hal ekonomi, sosial, geografis, dan lain-lain. Tentunya, PKBM memiliki tujuan untuk memberikan kesempatan belajar bagi masyarakat di luar jalur pendidikan formal dengan menyediakan pendidikan kesetaraan. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa masyarakat yang lulus melalui program di PKBM akan mendapatkan ijazah yang diakui secara resmi oleh pemerintah yang di mana menandakan bahwa mereka memiliki legalitas pendidikan.
Di Desa Gadingkembar, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur terdapat PKBM yang dikenal dengan PKBM Mulya Ilmu. Dilansir dari situs resmi PKBM Mulya Ilmu, PKBM ini didirikan oleh Pak Sahdan Fahrudin pada tahun 2006 bersama dengan teman-temannya yang pada awalnya memiliki keinginan kuat untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan bagi masyarakat. Hingga saat ini, PKBM Mulya Ilmu memiliki lebih dari 90 peserta didik yang terdiri dari berbagai usia.
Pada hari Minggu, 20 Juli 2025, Kelompok KKN 39 FIA UB melakukan kolaborasi dengan PKBM Mulya Ilmu yang merupakan sebuah lembaga pendidikan nonformal di Desa Gadingkembar yang hingga saat ini masih aktif mendampingi anak-anak dan warga yang tidak dapat mengakses pendidikan formal. Kegiatan utama yang ada difokuskan pada penyuluhan yang bertema “Manajemen Waktu dan Produktivitas” yang merupakan suatu program kerja yang dirancang oleh Kelompok KKN 39 FIA UB untuk mendorong para ATS dalam mengenal pentingnya dalam mengelola waktu dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Lanjutnya, bukan sekadar materi saja yang diberikan, sosialisasi juga dilakukan secara interaktif dengan permainan yang edukatif serta melakukan praktik dalam penyusunan jadwal harian yang disesuaikan dengan kondisi dari masing-masing peserta. Melalui pendekatan yang komunikatif dan menyenangkan, Kelompok KKN 39 FIA UB memiliki tujuan untuk menanamkan kesadaran bahwa walaupun tidak dapat mengemban ilmu melalui jalur pendidikan formal, para ATS tetap memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan setara.
Kegiatan penyuluhan manajemen waktu dan produktivitas yang diinisiasi oleh Kelompok KKN 39 FIA UB ini dimulai sejak pagi hari di aula PKBM Mulya Ilmu, mayoritas dihadiri oleh para ATS dengan antusias. Lanjutnya, M. Ulil Absor selaku koordinator desa dan pemateri pada kegiatan penyuluhan menekankan akan pentingnya kesadaran akan manajemen waktu sejak usia muda. “Setiap detik yang kita jalani adalah kesempatan” ujarnya dengan penuh keyakinan. Ungkapan yang dikemukakan oleh Ulil merupakan ungkapan sederhana, tetapi menjadi pengingat penting bagi para ATS. Memasuki acara inti, Ulil selaku pemateri mengawali kegiatan penyuluhan dengan menjelaskan konsep dasar produktivitas secara sederhana, namun menarik. Para ATS diperkenalkan dengan prinsip “prioritize” yang menekankan pentingnya akan menentukan hal-hal yang perlu didahulukan atau yang dikenal dengan skala prioritas serta teknik “time blocking” yaitu cara membagi waktu ke dalam blok-blok waktu.
Rangkaian diselingi dengan sesi ice breaking agar peserta tidak merasa bosan dengan materi yang diberikan dan inti rangkaian diisi dengan sesi workshop “Action Plan” yakni memberikan pembekalan kepada para ATS cara menyusun jadwal harian dan tips praktis agar konsisten melalui lembar kerja khusus yang sudah disiapkan oleh kelompok KKN 39. Kegiatan ini bukan hanya sekadar menyampaikan materi, tapi juga membangun kepercayaan diri, hubungan antargenerasi, dan menyalakan semangat bahwa setiap anak, meski di luar sistem formal, punya hak untuk tumbuh dan bermimpi besar. KKN bukan hanya tentang mengajar, tapi juga tentang mendengar dan belajar dari masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI