Mohon tunggu...
KKN Desa Sukamanah
KKN Desa Sukamanah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa aktif dari Universitas Djuanda yang sedang melaksanakan progran Kuliah Kerja Nyata (KKN). Aktif berkontribusi dalam kegiatan masyarakat dan pengembangan potensi lokal di Desa Sukamanah Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Inovasi Pemanfaatan Pangan Lokal Di Desa Sukamanah

2 September 2025   22:01 Diperbarui: 2 September 2025   22:00 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Inovasi Produk Sumber: Divisi Pdd KKN Desa Sukamanah

Dokumentasi Inovasi Produk Sumber: Divisi Pdd KKN Desa Sukamanah
Dokumentasi Inovasi Produk Sumber: Divisi Pdd KKN Desa Sukamanah

Dokumentasi Inovasi Produk Sumber: Divisi Pdd KKN Desa Sukamanah
Dokumentasi Inovasi Produk Sumber: Divisi Pdd KKN Desa Sukamanah

https://www.instagram.com/kkn.sukamanah25?igsh=MW1qNDZlZ2Q1a3QyMA==

Program Kuliah Kerja Nyata: Inovasi Pemanfaatan Pangan Lokal Dilaksanakan Pada Hari Selasa 19 Agustus 2025 oleh Mahasiswa KKN Fakultas Ilmu Pangan Halal Universitas Djuanda Bersama Nova Alvia sebagai Pemateri Inovasi Produk. Latar belakang dari kegiatan ini karena Desa Sukamanah di Kecamatan Megamendung ini dikenal sebagai salah satu wilayah penghasil edamame. Sebagian besar edamame hasil panen dipasarkan dalam kondisi segar dengan kualitas yang baik. Namun, tidak semua biji edamame bisa masuk kategori premium. Ada sebagian yang masuk ke dalam grade BS (berkeping 1 dan 2), yaitu biji edamame yang tidak utuh. Edamame grade BS ini biasanya hanya dijual dengan harga rendah, bahkan terkadang dibuang karena dianggap kurang menarik di pasaran. Padahal, dari segi kandungan gizi, edamame grade BS tetap kaya protein, vitamin, dan serat yang bermanfaat bagi tubuh. Jika dimanfaatkan dengan baik, edamame grade BS bisa diolah menjadi produk pangan yang bergizi sekaligus memiliki nilai jual lebih tinggi. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah mengolahnya menjadi tempe edamame. Tempe merupakan makanan khas Indonesia yang sudah dikenal luas, proses pembuatannya sederhana, serta digemari masyarakat. Inovasi tempe edamame ini diharapkan dapat memberikan solusi terhadap rendahnya pemanfaatan edamame grade BS sekaligus membuka peluang usaha baru bagi masyarakat Desa Sukamanah. Tujuannya untuk memanfaatkan edamame grade BS di Desa Sukamanah agar tidak terbuang atau hanya dijual murah, mengembangkan produk inovatif berupa tempe edamame sebagai olahan pangan bergizi, memberikan nilai tambah pada hasil panen edamame, khususnya yang kualitasnya rendah, Membantu meningkatkan pendapatan petani dan pelaku usaha kecil di Desa Sukamanah dan mendorong masyarakat lebih mengenal dan memanfaatkan produk pangan lokal secara optimal.

Pemateri menjelaskan secara komprehensif mengenai edamame sebagai bahan pangan lokal yang memiliki potensi tinggi. Dalam pemaparannya, disampaikan berbagai kandungan gizi edamame, di antaranya protein nabati, serat, vitamin, mineral, serta isoflavon yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Selain itu, pemateri juga menguraikan berbagai manfaat edamame, seperti membantu memenuhi kebutuhan protein harian, menjaga kesehatan pencernaan, serta berperan dalam pencegahan penyakit degeneratif. Setelah membahas kandungan dan manfaat edamame, pemateri melanjutkan dengan penjelasan mengenai alat dan bahan yang
diperlukan untuk pembuatan sari edamame. Alat dan bahan yang dijelaskan meliputi edamame sebagai bahan utama, gula sebagai penambah cita rasa, serta peralatan sederhana seperti blender, saringan, panci, dan wadah penyajian. Penjelasan ini bertujuan agar peserta memahami bahwa pembuatan sari edamame dapat dilakukan dengan mudah, praktis, dan dapat diaplikasikan di tingkat rumah tangga maupun usaha kecil. Pada bagian selanjutnya, pemateri menyampaikan alat, bahan, dan tahapan proses
pembuatan tempe edamame. Penjelasan diberikan mulai dari pemilihan edamame grade BS, proses perendaman, pengupasan kulit, perebusan, pencampuran dengan ragi, hingga tahap fermentasi yang menghasilkan tempe edamame siap konsumsi. Tidak
hanya memberikan penjelasan secara teoritis, pemateri juga melakukan demonstrasi langsung pembuatan tempe edamame di hadapan peserta. Demonstrasi ini memperlihatkan secara nyata tahapan demi tahapan, mulai dari persiapan bahan hingga cara membungkus edamame yang telah diberi ragi. Dengan adanya praktik ini, peserta lebih mudah memahami proses pembuatan sekaligus melihat peluang usaha yang dapat dikembangkan dari produk inovatif tersebut.

Melalui kegiatan inovasi pemanfaatan edamame grade BS ini, diharapkan masyarakat Desa Sukamanah mampu memaksimalkan hasil panen edamame yang selama ini kurang bernilai jual. Dengan adanya pelatihan pembuatan sari edamame dan tempe edamame, masyarakat diharapkan dapat memperoleh pengetahuan baru, meningkatkan keterampilan dalam pengolahan pangan, serta menjadikan kegiatan ini sebagai langkah awal untuk menciptakan peluang usaha berbasis potensi lokal. Selain itu, diharapkan pula agar kegiatan ini dapat mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya pengolahan hasil pertanian dan limbah menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun