Mohon tunggu...
KKN FP UB DESA SELOREJO 2025
KKN FP UB DESA SELOREJO 2025 Mohon Tunggu... Mahasiswa

KKN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA DESA SELOREJO 2025

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa KKN Gelar Sosialisasi dan Praktik GAP: Tangani Hama Jeruk dan Dukung SDGs lewat Pertanian Berkelanjutan di Selorejo

28 Juli 2025   22:52 Diperbarui: 29 Juli 2025   10:39 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi Good Agriculture Practices (GAP) (Sumber: DDM Tim KKN FP UB Desa Selorejo)

Selorejo, 6 Juli 2025 --- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya melaksanakan kegiatan sosialisasi dan praktik lapangan terkait penerapan Good Agricultural Practices (GAP) bagi petani jeruk di Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman petani dalam budidaya jeruk yang berkelanjutan serta pengendalian hama secara efektif dan ramah lingkungan, sejalan dengan upaya mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 2 tentang pengentasan kelaparan melalui peningkatan produktivitas pertanian.

Kegiatan dilaksanakan di salah satu lahan milik petani di Dusun Selokerto dan melibatkan puluhan petani lokal. Dalam sesi sosialisasi, mahasiswa KKN memperkenalkan pentingnya penerapan GAP, terutama dalam aspek sanitasi lahan untuk menekan populasi hama secara alami tanpa bergantung pada pestisida kimia, yang sekaligus mendukung SDG 12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.

Salah satu metode yang diperkenalkan adalah pengumpulan dan penguburan buah jeruk yang jatuh atau busuk ke dalam tanah sedalam 50 cm. Langkah ini penting dilakukan karena buah yang terinfeksi dan dibiarkan di tanah dapat menjadi sumber penyebaran hama, terutama lalat buah (Bactrocera spp.), yang merupakan salah satu musuh utama tanaman jeruk di wilayah tersebut.

Selain itu, mahasiswa KKN juga mempraktikkan pemasangan perangkap lalat buah berbasis feromon (Petrogenol). Botol plastik bekas dimodifikasi menjadi perangkap yang ramah lingkungan, kemudian diisi dengan petrogenol untuk menarik lalat jantan. Perangkap ini dipasang di beberapa titik strategis pada kebun jeruk untuk mengurangi populasi hama tanpa menimbulkan pencemaran, mendukung SDG 13 mengenai aksi terhadap perubahan iklim melalui praktik pertanian yang lebih hijau.

"Hama utama yang menyerang jeruk di Desa Selorejo adalah lalat buah dan thrips. Jika tidak dikendalikan, keduanya bisa menyebabkan kerusakan besar, menurunkan kualitas dan kuantitas panen," jelas Pak Ngateno, salah satu petani di Desa Selorejo.

Lalat buah menyebabkan kerusakan dengan cara meletakkan telur di dalam buah, yang kemudian menjadi larva dan merusak daging buah dari dalam. Sementara itu, thrips menyerang bagian daun dan bunga jeruk, menyebabkan daun menggulung dan bunga rontok, yang berdampak langsung pada produktivitas tanaman dan hasil panen.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN berharap masyarakat Desa Selorejo dapat melanjutkan penerapan GAP secara konsisten sehingga hasil pertanian semakin berkualitas, produktivitas meningkat, dan ketahanan pangan lokal semakin kuat. Kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana edukasi teknis, tetapi juga bentuk kontribusi nyata mahasiswa dalam mendorong pencapaian SDGs melalui pendekatan partisipatif dan pemberdayaan masyarakat desa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun