Â
Kelompok KKN mahasiswa Universitas Negeri Malang di Desa Bulukandang Kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan mengadakan simulasi tes penjaringan kepala dusun pada rabu 01 Juli 2020 di balai desa.
Pelaksanaan simulasi dilakukan secara digital menggunakan laptop. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mempersiapkan para calon kepala dusun untuk lebih siap menghadapi seleksi pada tanggal 06 juli 2020. Selain dari segi materi tes, pengenalan para calon terhadap teknologi adalah bekal penting bagi calon pemimpin di masa kini.
Koordinator kelompok KKN, Aldian menuturkan jika acara ini adalah inisiatif mahasiswa yang didasarkan dari usulan panitia penjaringan kepala dusun Tegalan Kandangan dan Bulu Krajan di desa Bulukandang. Mahasiswa diberikan kuasa penuh untuk mengkonsep dan menjalankan acara.
Tidak lupa karena masih dalam masa pandemi COVID-19, mahasiswa mewajibkan para hadirin untuk menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari mencuci tangan sebelum masuk, memberikan masker, serta mengatur jarak duduk antar calon kepala dusun.
Kegiatan ini mendapatkan respon positif dari pihak yang hadir. Seperti kepala desa, ketua panitia, maupun peserta simulasi.
"ini benar-benar menunjukkan bahwa panitia benar-benar netral, celah untuk intervensi di tutup rapat-rapat, bagus!" menurut Bapak Wahi selaku Kepala Desa Bulukandang.
"mahasiswa KKN UM telah berhasil menunjukkan dengan baik bagaimana mempersiapkan dan mengenalkan teknologi kepada calon-calon kasun" penuturan Miftahul Arifin selaku ketua penjaringan.
Salah satu calon kepala dusun, yaitu Zainal mengatakan jika ini adalah acara yang bagus dan penting. "acara simulasi ini bagus dan juga sangat penting. Karena saya bisa memahami gaya soal serta mengukur kemampuan sehingga nanti kalau belajar jadi terarah" ujarnya.
Pelaksanaan simulasi ini dilakukan secara digital dengan menggunakan laptop dan google form ini adalah bentuk implementasi dari pembelajaran daring/online yang di dapatkan mahasiswa saat perkuliahan kepada masyarakat. Peserta seleksi bisa langsung mengetahui hasil tanpa rekayasa sedikitpun.