Mohon tunggu...
KKN MBKM Peduli Stunting 2023
KKN MBKM Peduli Stunting 2023 Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Negeri Malang

Pengabdian masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN UM: Inisiasi Edukasi dan Konseling Gizi sebagai Upaya Pencegahan Stunting

13 Desember 2023   20:08 Diperbarui: 13 Desember 2023   20:49 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim mahasiswa KKN UM (dokumentasi pribadi)

Stunting merupakan masalah gizi yang disebabkan oleh tidak terpenuhinya jumlah zat gizi yang dibutuhkan oleh anak dalam waktu yang cukup lama sehingga menyebabkan anak menjadi gagal tumbuh. Stunting juga dapat mengganggu perkembangan otak akibat kekurangan gizi sejak dalam kandungan sampai awal kehidupan. Desa Asmorobangun merupakan salah satu desa di Kecamatan Puncu yang memiliki angka stunting cukup tinggi. Menurut data rekap status gizi balita hasil bulan timbang pada bulan Agustus 2023, angka stunting di desa Asmorobangun berjumlah 61 balita dengan persentase 13,8%. Angka yang didapat pada bulan Agustus ini belum dapat memenuhi target kabupaten yaitu sebesar < 10%. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan anak stunting adalah pemberian makan dengan asupan nutrisi yang tidak sesuai dengan kebutuhan balita.

Pelaksanaan kegiatan Pengenalan dan Pelatihan Makanan Lokal serta Edukasi Gizi Seimbang (dokumentasi pribadi)
Pelaksanaan kegiatan Pengenalan dan Pelatihan Makanan Lokal serta Edukasi Gizi Seimbang (dokumentasi pribadi)

Berdasarkan alasan tersebut, tim KKN MBKM Peduli Stunting UM Desa Asmorobangun yang diketuai oleh Muhammad Fajar Fatur Rohman dan beranggotakan Aliffia Dinda Audisabrina, Erika Nur Fa'izah, Hellen Arta Tri Andalini, Jovanka Festylia Andari, Lailatul Hidayah, Laili Indah Fauziah, Maharani Rohma Hidayanti, Muqaddimah Raiska Harsoni, Nur Amalina Farhah 'Izzati, Zelda Zawal Zettira Zahroh melakukan serangkaian kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk menurunkan angka dan mencegah terjadinya stunting. Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh tim KKN ini adalah melakukan edukasi gizi dan konseling gizi balita. Hal ini mengingat kurangnya pengetahuan masyarakat desa terkait dengan pemberian gizi yang tepat untuk balita. 

Pelaksanaan kegiatan tersebut dilakukan dalam dua kegiatan yang berbeda. Edukasi gizi seimbang dilaksanakan bersama kegiatan pengenalan dan pelatihan pengolahan makanan lokal. Edukasi yang dilakukan oleh Tim KKN ini memberikan materi yang meliputi isi piringku, makanan yang cocok untuk bayi usia 6-12 bulan, 12 bulan keatas, ibu hamil, dan ibu menyusui, kandungan nugget, masalah kesehatan tentang gizi, gizi pada balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober ini mendapatkan sambutan baik dari para warga desa Asmorobangun.

Kegiatan kedua adalah pemberian konseling gizi balita yang dilaksanakan di delapan Posyandu pada bulan November. Kegiatan ini bertujuan untuk mencari penyebab permasalahan gizi balita di desa Asmorobangun dan memberikan saran yang tepat. Pemberian konseling gizi ini dikarenakan data Posyandu bulan Oktober yang menunjukkan bahwa balita yang mengalami permasalahan gizi cukup tinggi. "Pelaksanaan konseling gizi ini diberikan kepada ibu balita yang anaknya berisiko. Data anak yang berisiko didasarkan pada pengukuran bulan November dan setelah ditambahkan ke web Sigizi untuk mengetahui status gizinya," jelas Jovanka Festylia Andari selaku penanggung jawab kegiatan edukasi dan konseling gizi. Berdasarkan penuturan beberapa narasumber selama konseling gizi, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan berat badan dan tinggi badan balita susah naik. 

Beberapa mengatakan karena anaknya baru saja sakit, "Ini dia habis sakit mbak, disuruh makan jadi susah terus tadi pas ditimbang kok beratnya turun" jelas narasumber pertama. Selain itu, ada juga yang mengatakan bahwa anaknya tidak mau memakan sayur, "kalau makan terus tau ada sayurnya gitu dia bakal nggak mau makan mbak. Jadi ngalahi daripada dia nggak mau makan, ya nggak saya kasih sayur. Waktu itu pernah nasi goreng terus didalamnya ada kubis tapi nggak kelihatan nah itu dia mau makan" terang narasumber kedua ketika ditanya apakah anaknya mau mengkonsumsi sayur dan buah. "iya mbak sukanya emang jajan chiki, terus coklat sama permen ya pokoknya yang manis-manis gitu dia suka. Biasanya minum teh Rio, itu dia juga suka susu coklat yang kotakan.

Mau dikurangi juga gimana soalnya makannya kan juga rewel, jadi ya yang penting ada yang dimakan," tutur narasumber ketiga ketika ditanya apakah anaknya susah makan karena suka makan makanan ringan. Dalam konseling gizi ini juga diketahui bahwa sebagian besar ibu kurang memperhatikan asupan gizinya selama kehamilan dan beberapa ibu juga tidak mengkonsumsi susu selama kehamilan dengan alasan karena mual.

Pelaksanaan Konseling Gizi Balita di Posyandu pada bulan November (dokumentasi pribadi)
Pelaksanaan Konseling Gizi Balita di Posyandu pada bulan November (dokumentasi pribadi)

Berdasarkan beberapa permasalahan yang ditemui selama konseling, diberikan saran yang sesuai dengan permasalahan yang dialami. Beberapa saran yang diberikan kepada ibu balita, antara lain pemberian contoh resep menu makanan sehat yang dapat digunakan sebagai inovasi makan anak, memperbanyak konsumsi makanan yang kaya akan protein hewani bagi balita yang susah naik berat badannya, pembatasan untuk makanan ringan dan memiliki kadar gula tinggi, menjaga pola tidur anak agar teratur, memberikan saran untuk berkonsultasi ke Poli Gizi Puskesmas untuk lebih lanjut, dan lain sebagainya. Saran yang disampaikan disambut dengan baik oleh para ibu untuk selanjutnya dapat diterapkan dalam keseharian. Diharapkan dengan adanya pelaksanaan konseling gizi ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pemberian asupan gizi yang tepat untuk balita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun