Mohon tunggu...
KKN 86 UNS 2021
KKN 86 UNS 2021 Mohon Tunggu... kkn

👍

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Situs Slumbung di Kabupaten Blitar

1 September 2021   21:50 Diperbarui: 2 September 2021   12:33 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Situs Slumbung merupakan sebuah cagar budaya peninggalan sejarah yang terletak di bawah pohon kamboja di Desa Slumbung, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar. Situs Slumbung merupakan peninggalan kebudayaan Hindu pada masa Kerajaan Majapahit. Hal ini berdasarkan pada dua angka tahun yang terdapat di sekitar situs, yaitu tahun 1246 Saka (1324 M) dan 1256 Saka (1334 M). Kedua angka tahun ini masuk dalam periode berkuasanya Kerajaan Majapahit. 

20210815-154422-613060d831a28719c23ce6f5.jpg
20210815-154422-613060d831a28719c23ce6f5.jpg

Tahun Saka

Artefak-artefak Situs Slumbung yang masih tersisa antara lain adalah beberapa pilar persegi batu andesit, batu gong, dolmen, batu dakon yang digunakan sebagai alat untk perhitungan penanda musim, dan kemuncak (atap candi) 

20210815-154214-613061450101901c7d4a1076.jpg
20210815-154214-613061450101901c7d4a1076.jpg

Batu Dakon 

Situs Slumbung bisa juga disebut dengan Punden Joko Slumbung karena berkaitan erat dengan cerita asal mula desa Slumbung. Dikisahkan dahulu sering diadakan pagelaran wayang krucil yang menceritakan kisah perjalanan seorang tokoh bernama Joko Slumbung. Selain cerita tersebut, menurut penjabaran Juru Pemeliharaan Situs, punden tersebut merupakan makam sepasang suami-isteri yang diyakini warga sebagai cikal bakal pendiri desa Slumbung. 

Saat ini, situs punden slumbung masih digunakan oleh masyarakat untuk kegiatan diwaktu tertentu seperti syukuran dan upacara-upacara lainnya

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun