Mohon tunggu...
kkn38pasuruan
kkn38pasuruan Mohon Tunggu... mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya

saya adalah mahasiswa Kuliah Kerja Nyata UIN Sunan Ampel Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Ibu PKK, Pemuda Pemudi Desa dan Perangkat Desa Cowek Diberdayakan Hadapi Krisis Sampah Bersama DLH

20 Juli 2025   13:30 Diperbarui: 20 Juli 2025   13:30 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa foto bersama Perwakilan dari DLH, Ketua PKK  DAN ibu PKK 

Pasuruan --- Dalam upaya mengatasi permasalahan lingkungan yang kian mendesak, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasuruan bekerja sama dengan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) menggelar seminar dan diskusi terbuka bertema "Pemanfaatan Sampah Secara Kreatif Sebagai Potensi Ekonomi Berkelanjutan". Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 14 Juli 2025 di Balai Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, dengan melibatkan ibu-ibu PKK, pemuda pemudi desa serta aparatur desa sebagai peserta utama.

Kegiatan tersebut digelar sebagai respon terhadap persoalan utama yang tengah dihadapi oleh masyarakat Desa Cowek, yaitu tidak adanya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang memadai. Akibatnya, pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga dan lingkungan menjadi tidak maksimal, bahkan berpotensi menimbulkan dampak kesehatan dan pencemaran lingkungan jika terus dibiarkan.

Seminar ini diawali dengan pemaparan dari perwakilan DLH Kabupaten Pasuruan mengenai pentingnya pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Dalam pemaparannya, narasumber menjelaskan bahwa minimnya akses terhadap TPA bukanlah alasan untuk tidak mengelola sampah secara bijak. Justru, kondisi tersebut menjadi peluang untuk menerapkan sistem zero waste atau minim sampah dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle).

"Permasalahan sampah di desa bisa diselesaikan jika warga berperan aktif, mulai dari memilah sampah di rumah, memanfaatkan kembali limbah anorganik, hingga membuat kompos dari sampah organik," ujar Yeni Kirana, perwakilan dari DLH. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor---mulai dari pemerintah desa, PKK, pemuda, hingga tokoh masyarakat.

Diskusi pun berlangsung aktif. Para ibu PKK mengajukan berbagai pertanyaan dan berbagi pengalaman mereka tentang kendala pengelolaan sampah rumah tangga. Beberapa menyampaikan kekhawatiran tentang terbatasnya lahan untuk pengolahan sampah organik dan minimnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya memilah sampah sejak dini. Perangkat desa pun turut menyuarakan kebutuhan akan pelatihan lanjutan serta peran desa dalam menyediakan sarana pendukung seperti tempat pengumpulan sampah sementara (TPS) terpadu.

Sesi tanya jawab oleh peserta seminar 
Sesi tanya jawab oleh peserta seminar 

Menanggapi hal tersebut, mahasiswa KKN UINSA menawarkan pendekatan inspiratif. "Kami akan mengadakan perlombaan cipta karya busana daur ulang dari limbah anorganik yang diikuti oleh ibu PKK setiap dusun dan PKK desa guna meminimaslisir sampah", ungkap Koordinator KKN Desa Cowek, Maulana Zawawi.

Kepala Desa Cowek, Bapak Muhammad Sofi'i, menyambut baik kegiatan ini dan menyampaikan komitmen pemerintah desa untuk mendukung inisiatif yang menarik. "Kami berharap kegiatan seperti ini tidak berhenti di sini, tetapi menjadi awal dari gerakan sadar lingkungan di Cowek," tuturnya.

Melalui seminar ini, terlihat antusiasme tinggi dari masyarakat, terutama kaum ibu yang menjadi penggerak utama lingkungan keluarga. Diharapkan, dengan keterlibatan aktif PKK dan dukungan aparatur desa, Cowek bisa menjadi percontohan desa yang mandiri dan tangguh dalam pengelolaan sampah, meskipun tanpa TPA.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun