Mohon tunggu...
KKN MIT13
KKN MIT13 Mohon Tunggu... Mahasiswa - TIM KKN 35 Uin Walisongo Semarang

Ini adalah akun TIM KKN MIT Ke 13 Kelompok 35 Uin walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Dakwah Bil-Lisan dalam Memotivasi Anak untuk Belajar Al Quran dan Hadis

17 Maret 2022   12:34 Diperbarui: 17 Maret 2022   13:18 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

       Siswa dalam mengikuti kegiatan proses belajar tentunya mempunyai motivasi belajar yang berbeda-beda, motivasi bukan saja penting karena menjadi faktof penyebab belajar, namun juga memperlancar belajar dan hasil belajar. Siswa yang bermotivasi tinggi dalam belajar memungkinkan akan memperoleh hasil belajar yang tinggi pula, semakin tinggi motivasinya, semakin intensitas usaha dan upaya yang dilakukan, maka semakun tinggi hasil belajar yang diperolehnya. Siswa melakukan berbagai upaya atau usaha untuk meningkatkan keberhasilan dalam belajar sehingga mencapai keberhasilan yang cukup memuaskan sebagaimana yang diharapkan. Disamping itu motivasi juga menopang upaya-upaya dan menjaga agar proses belajar siswa tetap jalan. Hal ini menjadikan siswa gigih dalam belajar. (catharina Tri Ani, 2006:157).

       Belajar itu usaha sadar yang dilakukan manusia melalui pengalaman dan latihan untuk memperoleh kemampuan baru dan merupakan perubahan tingkah laku yeng relatif tetap, sebagai akibat dari latihan. (Hilgard Suryabrata, 2001:232)

        Belajar adalah ditunjukkan oleh perubahan yang relative tetap dalam perilaku yang terjadi karena adanya latihan dan pengalaman-pengalaman. Belajar adalah suatu proses kognitif. Gerow (1989:168). Dalam pengertian ini, tidak berarti semua perubahan berarti belajar, tetapi dapat dimasukan dalam pengertian belajar yaitu, perubahan yang mengandung suatu usaha secara sadar, untuk mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan pengertian belajar diatas dapat disimpulkan beberapa elemen berikut: belajar adalah merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang baik, tetapi dapat juga kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang buruk. Bower (1987:150) perubahan itu tidak harus segera nampak setelah proses belajar tetapi dapat nampak di kesempatan yang akan datang, belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan dan pengalaman, untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru, yang berlaku dalam waktu yang relatif lama, tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian baik fisik maupun phisikis (Gerow 1989:168).

       Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan yang merupakan perubahan segala berpikir maupun pengetahuan, informasi, sikap apresiasi ataupun pengertian perubahab yang terjadi pada diri karena belajar adanya perubahan dari dalam individu. Belajar merupakan kegiatan yang aktif karena kegiatan belajar merupakan kegiatan yang disengaja sadar dan bertujuan. Agar kegiatan belajar mencapai hasil yang optimal maka diusahakan dengan adanya faktor penunjang yaitu kondisi peserta didik yang baik, fasilitas, lingkungan yang mendukung serta proses belajar mengajar yang tepat. Sedangkan teori belajar dibedakan menjadi tiga yaitu teori belajar Behaviorisme, Kongivitisme, dan teori belajar Kontruktivisme. Teori belajar behaviorisme hanya berfokus pada aspek objektif diamati pembelajaran.

           Dalam penelitian ini menggunakan dua instrumen yaitu: Instrumen Angket Motivasi dan Instrumen Pedoman Pengamatan, dari Penelitian yang menggunakan lembaran Angket Motivasi terdapat 15 butir pertanyaan, yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Kemudia siswa di arahkan untuk mengisi kolom pertanyaan yang sesuai dengan apa yang tepat dengan keadaan yang sebenarnya dalam diri mereka. Dan yang kedua adalah menggunakan Lembaran Pedoman Pengamatan, dimana dalam lembaran tersebut terdapat ada 10 pertanyaan-pertanyaan berupa kegiatan yang akan diamati. Pertanyaan itu juga disesuaikan dengan data penelitian yang dibutuhkan, jika narasumber melakukan kegiatan yang akan diamati dari respon siswa dalam mengikuti mata pelajaran Al-Qur'an Hadis di kelas aktivitas yang kita amati maka dibuat tanda ceklis pada pedoman pengamatan. Pada saat guru memberikan materi ke peserta didik, guru yang lain atau asisten guru mengamati proses belajar peserta didik dan menilai respon dari peserta didik terhadap materi yang diberikan guru.

      Jenis penelitian adalah Kualitatif digunakan untuk menjaring data melalui pengisian Angket dan melakukan pengamatan kepada peserta didik, obyek penelitian akan didekati dengan disiplin ilmu kependidikan. Teori-teori edukasi yang relevan dengan obyek penelitian akan digunakan untuk menganalisis terkait motivasi belajar peserta didik di Pondok pesantren Nurul ilmi budong-Budong. Teknik observasi, pengamatan dalam istilah sederhana adalah proses penelitian dalam melihat situasi penelitian. Teknik ini sangat relevan digunakan dalam penelitian kelas yang meliputi pengamatan kondisi interaksi pembelajaran Al-Qur'an dan Hadis, tingkah laku anak dan interaksi anak dan kelompoknya. Pengamatan dapat dilakukan secara bebas dan terstruktur. Alat yang bisa digunakan dalam pengamatan adalah lembar pengamatan, ceklist/silang, catatan kejadian dan lain-lain (Sugiyino, 2008:233).

         Menurut Arikunto (1998:144), sumber data adalah subjek darimana suatu data dapat diperoleh. Menurut Sutopo (2006:56-57), sumber data adalah tempat data diperoleh dengan menggunakan metode tertentu baik berupa manusia, artefek, ataupun dokumen-dokemen. Menurut Moleong (2001:112), pencatatan sumber data melalui wawancara atau pengamatan merupakan hasil gabungan dari kegiatan melihat, mendengar, dan bertanya. Pada penelitian Kualitatif, kegiatan-kegiatan ini dilakukan secara sadar, terarah dan senantiasa bertujuan memperoleh suatu informasi yang diperlukan.

  •        Setelah melakukan penelitian ini, sumber data dapat diperoleh dari peserta didik. Karena penelitian ini bertujuan untuk meneliti tingkat motivasi belajar suatu peserta didik, sehingga yang diteliti yaitu keadaan siswa dalam mengkuti mata pelajaran Al-Qur'an dan Hadis, dan proses dalam mengikuti mata pelajaran tersebut.
  •         Motivasi belajar adalah suatu usaha yang didasari untuk menggerakkan, mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang untuk mendorong melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil dan tujuan tertentu. Motivasi belajar adalah suatu perubahan tenaga di dalam diri seseorang (pribadi) yang ditandai dengan timbulnya reaksi untuk mencapai tujuan (Frederick J. Mc Donald dalam H. Nashar, 2004:39). Motivasi belajar adalah kecendrungan siswa dalam melakukan kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat yang bertujuan untuk mencapai prestasi belajar sebaik mungkin.
  •          Motivasi belajar juga merupakan kebutuhan untuk mengembangkan diri secara optimum sehingga mampu berbuat yang lebih baik, berprestasi dan kreatif (Abraham Maslow dalam H. Nashar, 2004:42). Kemudian menurut Clayton Alderfer dalam H. Nashar, 2004:42). Motivasi belajar adalah dorongan eksternal dan internal yang meneyebabkan seseorang (individu) bertindan dan berbuat mencapai tujuan, sehingga perubahan tingkah laku pada diri siswa diharapkan terjadi.
  •              Jadi motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong siswa untuk belajar dengan senang dan belajar secara sungguh-sungguh, yang pada gilirannya akan terbentuk cara belajar siswa yang sistematis, penuh kosentrasi dan dapat menyeleksi kegiatan-kegiatannya.

           Data Angket Motivasi Belajar Anak

  • No
  • INSRUMEN MOTIVASI


  • JUMLAH




  • SL
  • SR
  • KK
  • JR
  • TP
  • 1
  • Saya akan berusaha mendapatkan nilai tinggi diantara teman-taeman saya?
  • 7
  • 3
  • 3
  • 3
  •  
  • 2
  • Saya tetap mengerjakan tugas Qur'an Hadis yang diberikan oleh guruku?
  • 3
  • 6
  • 4
  • 3
  •  
  • 3
  • Saya menargetkan nilai tes/ulangan  lebih baik jika dibandingkan tes sebelumnya?
  • 5
  • 6
  • 4
  • 1
  •  
  • 4
  • Jika saya menjumpai soal  Qur'an Hadis yang sulit untuk dikerjakan saya berusaha mencari jawaban di  buku paket?
  • 2
  • 3
  • 3
  • 8
  •  
  • 5
  • Saya mempersiapkan diri sebaik-baiknya jika mau menghadapi tes/ulangan Qur'an Hadis agar mendapatkan nilai tinggi?
  • 4
  • 7
  • 3
  • 1
  • 1
  • 6
  • Jika nilai tes/ulangan saya kurang (tidak mencapai Nilai KKM) saya tetap bersemangat belajar?
  • 7
  • 6
  • 1
  • 2
  •  
  • 7
  • Dalam mengerjakamn tugas Qur'an Hadis saya akan berusaha mengerjakan tepat waktu?
  • 6
  • 3
  • 5
  • 2
  •  
  • 8
  • Saya mengulang mengerjakan soal-soal dirumah yang saya dapatkan di sekolah dan saya anggap sulit?
  •  
  • 2
  • 5
  • 8
  • 1
  • 9
  • Saya mempersiapkan alat tulis sebelum mengikuti pelajaran Qur'an Hadis disekolah?
  • 10
  • 2
  • 3
  • 1
  •  
  • 10
  • Sebelum mengerjakan soal-soal pilihan ganda saya akan membaca dengan teliti dulu soal tersebut?
  • 8
  • 5
  • 3
  •  
  •  
  • 11
  • Jika saya mendapatkan tugas/PR yang kurang jelas saya akan menanyakannya kepada guru?
  • 3
  • 1
  • 12
  •  
  •  
  • 12
  • Saya sering membaca materi Qur'an Hadis di rumah agar manambah wawasan saya?
  • 1
  • 2
  • 5
  • 5
  • 3
  • 13
  • Saya akan membeli buku Qur'an Hadis selain buku yang diberikan oleh guru?
  • 2
  • 2
  • 6
  • 3
  • 3
  • 14
  • Saya senang belajar Qur'an Hadis disekolah?
  • 6
  • 5
  • 5
  •  
  •  
  • 15
  • Saya sering mengantuk dalam mengikuti pelajaran Qur'an Hadis ?
  • 2
  • 2
  • 5
  • 4
  • 3
  •  

            Data Pedoman Pengamatan Motivasi Belajar Anak

No

Aspek yang diamati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun