Sabranglor-Mahasiswa KKN kelompok 230 dari UIN Raden Mas Said Surakarta terus menunjukkan komitmennya dalam berkontribusi di tengah masyarakat. Pada Senin, 30 Juni 2025, mereka menjalankan dua kegiatan sekaligus di Desa Sabranglor, Kecamatan Trucuk, Klaten: piket administrasi di Kantor Desa dan pelaksanaan perdana program bimbingan belajar untuk anak-anak SD.
Kedua kegiatan ini menjadi bentuk kolaborasi nyata mahasiswa dengan pemerintah desa dan masyarakat setempat. Selain menjadi bagian dari program pengabdian, aktivitas ini juga menjadi sarana mahasiswa mengenal lebih dekat struktur pemerintahan dan kondisi pendidikan dasar di desa lokasi KKN mereka.
Piket di Kantor Desa: Belajar Administrasi, Bantu Dokumentasi
Sejak pagi, beberapa mahasiswa dijadwalkan untuk menjalani piket di Kantor Desa Sabranglor. Mereka dilibatkan dalam pekerjaan administrasi harian seperti pengarsipan surat, input data, dan penyusunan notulensi rapat warga. Piket ini dijalankan secara bergiliran oleh seluruh anggota KKN agar masing-masing dapat memahami proses administrasi desa secara langsung.
Keterlibatan mahasiswa dalam piket desa bukan hanya bersifat simbolik. Mahasiswa benar-benar membantu dalam kegiatan administratif seperti membuat rekap data kegiatan dusun dan mencatat hasil musyawarah mingguan. Dengan demikian, kehadiran mereka di kantor desa tidak hanya memperkuat komunikasi, tetapi juga memberi kontribusi langsung dalam proses kerja pemerintahan desa.
Selain itu, mahasiswa juga memanfaatkan kesempatan piket untuk berdiskusi dengan perangkat desa, mempelajari struktur organisasi, serta sistem pelaporan kegiatan yang berlaku. Hal ini membantu mereka memahami peran pemerintah desa dalam pengelolaan wilayah, sekaligus sebagai acuan dalam menyusun laporan kegiatan KKN nantinya.
Bimbingan Belajar Perdana: Sesi Perkenalan yang Seru dan Interaktif
Pada sore harinya, mahasiswa menggelar sesi pertama dari program bimbingan belajar untuk anak-anak sekolah dasar yang tinggal di sekitar Dusun Samber. Kegiatan ini berlangsung di salah satu rumah warga yang telah disepakati sebagai lokasi belajar. Meski masih tahap perkenalan, antusiasme anak-anak cukup tinggi.
Sesi perdana bimbingan belajar difokuskan pada kegiatan pengenalan antara mahasiswa dan peserta didik. Mahasiswa memperkenalkan diri secara menyenangkan dan interaktif, dengan menggunakan metode permainan edukatif dan kuis ringan. Anak-anak juga diberi kesempatan untuk saling mengenal satu sama lain, serta menyampaikan harapan mereka terhadap kegiatan belajar ini.
Suasana yang terbangun sangat akrab dan santai. Anak-anak terlihat nyaman dan aktif bertanya. Meski baru pertama kali bertemu, kedekatan emosional sudah mulai terjalin. Hal ini menjadi dasar yang baik untuk sesi-sesi berikutnya, yang akan mulai masuk ke materi belajar seperti membaca, berhitung, dan penguatan literasi dasar.