Mohon tunggu...
kkn193 desatumpukan
kkn193 desatumpukan Mohon Tunggu... UIN RADEN MAS SAID SURAKARTA

Sekelompok Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta yang Melakukan Pengabdian di Desa Tumpukan, Karangdowo, Klaten

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Edukatif dan Inspiratif, Mahasiswa KKN Kelompok 193 UIN Raden Mas Said Gelar Seminar Peduli Stunting di Desa Tumpukan, Kec. Karangdowo, Kab. Klaten

23 Juli 2025   19:42 Diperbarui: 23 Juli 2025   20:46 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Seminar Peduli Stunting (Kamis, Pagi hari)

Pada Kamis, 17 Juli 2025, Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 193 UIN Raden Mas Said Surakarta kembali menghadirkan kegiatan bermakna di tengah masyarakat, mahasiswa KKN Kelompok 193 menggelar Seminar Peduli Stunting yang berlangsung di Balai Desa Tumpukan, Kecamatan Karangdowo, Klaten. Kegiatan ini menjadi salah satu program unggulan yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan edukasi gizi bagi ibu-ibu muda, ibu hamil, serta keluarga yang memiliki balita.

Suasana Balai Desa Tumpukan tampak semarak. Antusiasme warga sangat terasa dalam sesi inti seminar, ketika narasumber dari tenaga ahli gizi, Noor Hartini, petugas gizi dari Puskesmas Karangdowo, menyampaikan materi yang mendalam dan mudah dipahami. Beliau menjelaskan bahwa stunting merupakan kondisi kekurangan gizi kronis yang ditandai dengan tinggi badan anak di bawah standar pertumbuhan normal menurut WHO.

Dalam paparannya, Noor Hartini menekankan pentingnya pola konsumsi yang benar, pola asuh yang baik, serta sanitasi dan akses layanan kesehatan yang layak sebagai faktor penting dalam mencegah stunting. Ia juga menyampaikan bahwa intervensi stunting harus dilakukan sejak masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), dimulai dari ibu hamil hingga anak berusia 2 tahun. "Setiap ibu hamil harus mendapat tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan, menjaga pola makan dengan gizi seimbang, dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)," tegasnya. Ia juga mengingatkan agar bayi diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama, dilanjutkan dengan pemberian MP-ASI yang tepat.

Tak hanya edukatif, acara juga dikemas interaktif melalui sesi tanya jawab yang melibatkan ibu-ibu peserta seminar. Kegiatan ini menjadi wadah untuk berbagi pengalaman dan mempererat hubungan antara warga dengan mahasiswa. Setelah penyampaian materi dari narasumber mengenai pentingnya membaca informasi nilai gizi di kemasan jajanan, para hadirin diajak secara langsung untuk mengisi lembar tugas praktik. Lembar ini berisi identifikasi nilai gizi dari berbagai contoh kemasan jajanan yang telah disediakan. Antusiasme peserta terlihat jelas saat mereka mencocokkan informasi yang diperoleh dari pemaparan materi dengan label gizi pada produk. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih kemampuan analisis peserta dalam memilih makanan sehat secara mandiri. Penyerahan kenang-kenangan kepada narasumber serta sesi dokumentasi menjadi penutup dalam kegiatan tersebut.

Kegiatan ini mendapat dukungan dari Bapak Kepala Desa dan sambutan positif dari warga Desa Tumpukan. Seorang peserta seminar mengungkapkan rasa senangnya karena mendapatkan ilmu baru yang bisa langsung diterapkan dalam pola makan keluarga. "Alhamdulillah, saya jadi lebih paham tentang makanan yang sehat untuk anak lalu gizi yang seimbang, apalagi selama ini belum terlalu memperhatikan hal itu," ucap salah satu ibu ibu peserta seminar.

Dengan antusias dan kerjasama, KKN Kelompok 193 UIN Raden Mas Said Surakarta bersungguh-sungguh melaksanakan program-program yang berdampak nyata bagi masyarakat. Harapannya, langkah ini dapat menjadi bagian dari solusi akan peduli terhadap angka stunting yang ada di desa tumpukan dalam mewujudkan generasi yang sehat dan cerdas di masa depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun