Kelompok 15 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember (UNEJ) Membangun Desa (UMD) periode I tahun ajaran 2023/2024 merupakan salah satu kelompok KKN UNEJ yang diterjunkan di Kabupaten Lumajang tepatnya di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. Upacara penerjunan dilakukan langsung oleh pihak LP2M pada kamis  (4/1) di Gedung Soetardjo Universitas Jember, Pelepasan mahasiswa KKN tersebut di pimpin langsung oleh rektor Universitas Jember Dr. Ir. Iwan Taruna, M.Eng,IPM.
Kegiatan KKN UMD UNEJ diawali dengan melakukan kegiatan observasi oleh peserta KKN untuk mengetahui potensi dan permasalahan pada setiap dusun di Desa Sumberwuluh. KKN kelompok 15 melakukan observasi tentang potensi desa pada bapak Samsul Arifin, selaku Sekretaris Desa (Sekdes) dan beberapa kepala dusun di Desa Sumberwuluh. Beliau menjelaskan bahwa Desa Sumberwuluh memiliki 10 dusun. "Dusun di Desa Sumberwuluh ada Dusun Poncokusumo, Sumberwuluh Tengah, Kampung Baru, Sukosari, Kebonagung, Krajan, Kamar Kajang, Kebondeli Utara, Kebondeli Selatan, dan Krajan Kuning. Namun, untuk Dusun Krajan Kuning dan Kamar Kajang sebagian besar masyarakatnya pindah ke Huntap (Hunian Tetap) karena bencana erupsi Gunung Semeru yang terjadi tahun 2021," jelasnya pada Kamis (4/1).
Desa Sumberwuluh memiliki banyak potensi mulai dari UMKM Keripik Salak, Kopi Wayang, wisata gunung wayang, wisata kali pinusan Poncokusumo, Bank sampah sumber kahuripan, Museum Kenangan Semeru, Cafe dan Homestay Rosella, tambang pasir dan potensi lainnya. Potensi desa yang layak untuk terus dikembangkan saat ini yaitu bank sampah dan kali Pinusan Poncokusumo, mengapa demikian?Â
Karena permasalahan di desa Sumberwuluh ini yang paling tampak adalah kesadaran masyarakat terhadap lingkungan, seperti membuang sampah sembarangan, permasalahan tersebut juga langsung dibuktikan dengan terjadinya banjir saat terjadi hujan deras di wilayah dusun krajan, hal utama yang menyebabkan terjadinya banjir tersebut adalah sampah popok bayi yang menyumbat saluran air sehingga mengakibatkan air meluap ke permukiman warga (7/1).
Kali Pinusan Poncokusumo sendiri merupakan sebuah hutan produksi pinus milik perhutani, di sana memiliki aliran sungai di tengah-tengah lahan yang membuatnya terlihat indah dan asri, sehingga banyak masyarakat yang sering mengunjunginya hanya untuk melepas penat, dan lambat laun makin ramai orang yang datang ke sana, dari situlah muncul ide untuk menjadikannya sebuah objek wisata.
Dari segi infrastruktur bank sampah sudah layak untuk dioperasikan, dimulai dari bangunan, transportasi, instalasi listrik, dan peralatan pengolah sampah sudah ada, hanya kurang di sistem dan manajemennya saja, maka dari itu kami kelompok 15 KKN UMD UNEJ ingin menginisiasi terkait konsep yang nantinya akan di aplikasikan pada bank sampah yang ada di desa sumberwuluh tersebut. Demikian juga dengan kali Pinusan Poncokusumo, dari kelompok 15 KKN UMD UNEJ akan menginisiasi terkait konsep penataan tempat wisata tersebut, dan diharapkan dengan dibukanya wisata tersebut dapat menaikan kesejahteraan masyarakat sekitarnya dengan UMKM nya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI