Potensi yang didapat dari Desa Gesang untuk mengurangi sampah organik yaitu budidaya maggot berjalan dengan lancar, maggot-maggot yang telah dibudidayakan dari minggu sebelum nya sudah menjadi maggot dewasa dan akan di lakukan pengontrolan maggot  kembali dengan memberikan sampah kering maupun masih basah setelah 1 bulan lamanya. Pengontrolan pada tahap ini dilakukan pengecekan untuk melakukan pemilihan maggot antara maggot larva dewasa, pre-pupa dan pupa kemudian maggot yang sudah di filtrasi akan di lakukan pemindahan untuk proses pengembangan sebelum terjadinya induk maggot ke dalam jaring Bsf. Kemudian pada saat pemindahan maggot pre-pupa  tadi dimasukkan ke dalam bak terlebih dahulu kemudian pada atas bak tersebut di beri tutup dengan kayu berjumlah 3-4 kayu sesuai ukuran bak yang digunakan.  Setelah berselang satu bulan menunggu maggot akan menjadi pupa. Pupa yang dibudidayakan tadi dari berupa pre-pupa telah mulai menjadi Lalat BSF. Lalat BSF ini yang kemudian tanpa kami beri makan hanya diberikan air yang kemudian menunggu lalat melakukan perkawinan di kemudian hari agar bisa menjadikan indukan penghasil telur maggot.
Selain Dari Proker tersebut kami Mahasiswa KKN UNEJ kelompok 12 juga melakukan Sosialisasi Ide jualan dengan seblak sebagai objek percontohan yang bertujuan untuk Membangun ide bisnis UMKM warga desa Gesang Dan Sosialisai Tata Cara Penanaman Jahe, Bawang Merah, Kunyit Guna Memanfaatkan Lahan Tanpa Tanah.
Pada Sesi Pertama, Kami Memilih sosialisai ide jualan berharap agar supaya warga desa Gesang mampu membangun UMKM mandiri melalui Kuliner Seblak. dan dikarenakan Dana kami mahasiswa kkn 12 yang terbatas, ahirnya kami memutuskan untuk mengkhusukan bagi warga Dusun Krajan 2 dan darungan yang harapannya dapat dicontoh/diikuti oleh warga dari dusun lainnya. Pada saat sosialisasi warga sangat antusias sekali dimana kami dan warga saling berinteraksi melakukan tanya jawab tentang resep, cara pengolahan dan cara berbisnis kuliner seblak ini.
