Dari Rak ke Database: Revitalisasi Koleksi Perpustakaan An-Natsir Borongbilalang

Pada 19 Juli --12 Agustus 2025, tim KKN Tematik Literasi 114 Desa Bontolebang Universitas Hasanuddin melaksanakan pendataan dan pengelolaan koleksi di Perpustakaan An-Natsir Borongbilalang. Kegiatan tersebut mencakup pengajuan dan persiapan Nomor Pokok Perpustakaan (NPP) agar perpustakaan dapat terdaftar di Perpustakaan Nasional (Perpusnas), serta pendataan koleksi secara menyeluruh untuk memperkuat manajemen layanan dan akses publik. Pendataan dilakukan secara manual dan teliti dengan tujuan memastikan setiap buku terekam lengkap dalam basis data perpustakaan.

Dalam proses pendataan, tim mencatat sekitar 1.000 eksemplar buku yang berasal dari berbagai sumber: koleksi Perpusnas, koleksi lokal perpustakaan, serta sumbangan masyarakat. Untuk setiap judul dicatat metadata penting seperti judul, nama pengarang, nomor ISBN, penerbit, tahun terbit, dan informasi lain yang relevan. Data tersebut disusun dalam format yang memudahkan proses input ke sistem pendaftaran Perpusnas serta memfasilitasi kegiatan administrasi perpustakaan sehari-hari, seperti peminjaman dan inventarisasi.

Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan survei kondisi ruang dan rak, pengumpulan dokumen administratif untuk pengajuan NPP, hingga pengisian detail setiap buku. Tim juga melakukan validasi data untuk meminimalkan duplikasi khususnya pada kasus edisi berbeda atau variasi penulisan nama pengarang serta memberikan rekomendasi penataan rak dan pelabelan sederhana agar pengunjung lebih mudah menemukan bahan bacaan. Seluruh tahapan dikerjakan dengan protokol pencatatan yang konsisten sehingga data siap untuk diunggah dan diverifikasi oleh pihak Perpusnas.

Hasil utama dari kegiatan ini adalah terbentuknya basis data koleksi yang lebih terstruktur dan siap diproses untuk pendaftaran NPP total koleksi yang terdokumentasi mencapai sekitar 1.000 buku dengan tingkat kelengkapan metadata yang memadai. Meskipun banyak buku tercatat lengkap, tim menemukan beberapa kendala selama pelaksanaan, antara lain ketiadaan sebagian informasi bibliografis, kondisi fisik koleksi yang memerlukan perbaikan, serta keterbatasan sumber daya manusia untuk pemeliharaan data jangka panjang.

Data koleksi yang telah tersusun menjadi pondasi penting bagi proses pendaftaran NPP dan peningkatan layanan perpustakaan. Diharapkan hasil kerja ini menjadi titik awal penguatan budaya literasi di Desa Bontolebang.