Mohon tunggu...
KKN 11 Jogodalu
KKN 11 Jogodalu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Internasional Semen Indonesia

Akun Kelompok KKN 11 Jogodalu UISI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Budidaya Maggot Guna Mengurangi Limbah Rumah Tangga Desa Jogodalu

2 Maret 2023   17:35 Diperbarui: 2 Maret 2023   17:38 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Telur Maggot yang belum menetas (Dokpri)

Desa Jogodalu adalah desa yang berada di Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur, Desa Jogodalu telah memiliki Bank Sampah sebagai upaya untuk menangani permasalahan sampah anorganik. Namun, permasalahan sampah organik masih belum mendapat penanganan yang cukup dan umumnya langsung dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Melihat hal ini, kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) membuat inovasi dengan mengembangkan budidaya maggot sebagai solusi pengolahan sampah organik limbah rumah tangga. Budidaya maggot dipilih karena sangat efektif dalam mengurai sampah organik menjadi pupuk organik.

Telur Maggot yang belum menetas (Dokpri)
Telur Maggot yang belum menetas (Dokpri)

Proses budidaya maggot sendiri cukup mudah dan tidak memerlukan perawatan yang rumit. Budidaya maggot dilakukan dengan memberikan makanan dari berbagai jenis sampah organik, seperti sisa sayuran, sisa buah-buahan, dan limbah dapur lainnya. Selama beberapa hari, larva maggot akan memakan sampah organik tersebut dan mengubahnya menjadi pupuk yang kaya akan nutrisi.

Hasil dari budidaya maggot ini sangat efektif sebagai pupuk yang ramah lingkungan dan sangat baik untuk tanaman. Selain itu, penggunaan pupuk organik dari maggot juga dapat membantu meningkatkan kualitas tanah dan memperbaiki produktivitas pertanian.

Dalam proses pengembangan budidaya maggot, kelompok KKN UISI juga melibatkan masyarakat Desa Jogodalu untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengolahan sampah organik dan pengurangan limbah rumah tangga. Diharapkan, dengan budidaya maggot, masyarakat Desa Jogodalu dapat mengurangi jumlah sampah organik yang dibuang ke TPA dan memanfaatkannya sebagai pupuk organik yang berguna untuk pertanian.

Maggot yang sudah menetas (Dokpri)
Maggot yang sudah menetas (Dokpri)

Budidaya maggot ini dapat menjadi solusi yang efektif dalam mengatasi permasalahan sampah organik di Desa Jogodalu. Diharapkan, dengan adanya inovasi budidaya maggot, masyarakat Desa Jogodalu dapat membudayakan pengolahan sampah organik dan memanfaatkannya sebagai sumber daya yang berguna, serta dapat meminimalisir dampak buruk dari limbah rumah tangga.

Pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya diharapkan dapat memberikan dukungan dan bantuan dalam pengembangan budidaya maggot dan pengolahan sampah organik di Desa Jogodalu. Dengan kerja sama yang baik antara masyarakat dan pemerintah, diharapkan Desa Jogodalu dapat menjadi desa yang bersih dan sehat serta menjadi contoh bagi desa-desa lainnya dalam upaya pengolahan sampah yang ramah lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun