Dalam rangka mendukung pembangunan karakter generasi muda di Desa Tamansari, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif dari Universitas Jember, UIN KHAS Jember, dan Universitas dr. Soebandi menjalankan salah satu program kerja, yaitu sosialisasi pencegahan kenakalan anak di tingkat sekolah dasar, serta kenakalan remaja dan isu pernikahan dini di tingkat SMP dan SMA.
Sosialisasi dan Edukasi Oleh Mahasiswa KKN Tentang Kenakalan Remaja dan Pernikahan Dini Di SD,SMP dan SMA Desa Tamansari-Wuluhan, Jember
Program ini menunjukkan minat siswa terhadap isu-isu sosial yang sering muncul di kalangan siswa, baik di sekolah dasar maupun menengah. Kenakalan remaja, seperti perilaku kasar, perundungan, pengaruh negatif media sosial, dan pergaulan bebas, merupakan isu-isu yang perlu ditangani melalui pendekatan pengajaran yang komunikatif dan menarik.
Sejalan dengan semangat pendidikan karakter, kegiatan peningkatan kesadaran ini diselenggarakan di dua sekolah di Desa Tamansari yaitu SMP dan SMA Nurus Salam serta SD Negeri Tamansari 01. Program ini dirancang untuk menyesuaikan metode penyampaian dengan setiap kelompok usia, memastikan pesan mudah dipahami dan tertanam kuat di benak siswa.
Pada tanggal 5 Agustus 2025 bertempat di aula SMP & SMA Nurus Salam di desa Tamansari, kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh seluruh siswa dari kelas 7,8 dan 9 SMP serta murid SMA. Antusiasme tampak sejak awal kegiatan dimulai, di mana para pelajar menyambut dengan hangat kehadiran para mahasiswa. Program sosialisasi ini membahas berbagai isu yang umum dihadapi remaja, mulai dari kenakalan remaja hingga dampak buruk dari kenakalan remaja, bullying, dan pernikahan dini. Materi disajikan menggunakan pendekatan interaktif dan komunikatif, termasuk tanya jawab, diselingi dengan ice breaking, dan diskusi terbuka yang mendorong siswa untuk mengekspresikan diri dan pendapat mereka.
Para siswa terlihat sangat terlibat dalam setiap sesi sosialisasi yang berlangsung, mulai dari sesi awal hingga penutupan. Antusiasme mereka tampak jelas dari cara mereka memperhatikan materi yang disampaikan, aktif menjawab pertanyaan, serta terlibat dalam diskusi kelompok dan simulasi kasus yang disiapkan oleh para mahasiswa KKN. Sosialisasi ini telah menjadi medium pembelajaran emosional dan sosial, yang mengajak para siswa untuk tidak hanya memahami dampak negatif dari perilaku menyimpang, tetapi juga mengembangkan empati, kesadaran diri, dan keterampilan komunikasi yang sehat. Dalam sesi ini, mahasiswa KKN menyampaikan secara jelas mengenai berbagai risiko yang ditimbulkan dari praktik pernikahan di usia muda, mulai dari dampak psikologis, kesehatan reproduksi, hingga terbatasnya akses pendidikan dan masa depan yang terhambat. Dengan pendekatan yang interaktif, para siswa diajak untuk berpikir kritis tentang bagaimana masa remaja seharusnya menjadi waktu untuk membentuk jati diri, bukan terburu-buru memasuki fase kehidupan yang penuh tanggung jawab besar sebelum waktunya.
Dalam sesi ini, mahasiswa KKN menyampaikan secara jelas mengenai berbagai risiko yang ditimbulkan dari praktik pernikahan di usia muda, mulai dari dampak psikologis, kesehatan reproduksi, hingga terbatasnya akses pendidikan dan masa depan yang terhambat. Dengan pendekatan yang interaktif, para siswa diajak untuk berpikir kritis tentang bagaimana masa remaja seharusnya menjadi waktu untuk membentuk jati diri, bukan terburu-buru memasuki fase kehidupan yang penuh tanggung jawab besar sebelum waktunya.
Pada Tanggal (06-08-2025) Suasana ceria dan penuh antusiasme tampak di aula SDN 01 Tamansari saat para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif menggelar kegiatan sosialisasi mengenai kenakalan pada anak. Kegiatan ini menyasar siswa-siswi kelas 4 hingga kelas 6, dengan tujuan menanamkan nilai-nilai etika, kedisiplinan, dan perilaku baik sejak usia dini. Dalam kegiatan ini, mahasiswa KKN menyampaikan materi tentang berbagai bentuk kenakalan yang kerap terjadi di lingkungan sekolah dasar, seperti berbicara kasar, mengejek teman, tidak menghormati guru, hingga kebiasaan membantah orang tua. Namun, alih-alih menyampaikan materi secara satu arah, para mahasiswa memilih pendekatan yang menyenangkan dan mudah dicerna anak-anak.
Para mahasiswa KKN berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah awal dalam membentuk karakter anak-anak yang lebih baik, sopan, dan bertanggung jawab, baik di lingkungan sekolah maupun di rumah. Mereka juga menekankan bahwa pembiasaan sikap positif sejak kecil akan berdampak besar dalam membangun generasi muda yang berintegritas di masa depan.
