Jatiroto, 28 Juli 2025 -- Mahasiswa KKN Kolaborasi 129 Desa Jatiroto menggelar kegiatan sosialisasi bertema "Pentingnya Pendidikan dan Stop Bullying" di SDN 3 Jatiroto. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari hasil observasi dan diskusi yang dilakukan bersama pihak sekolah, menyusul temuan awal terkait adanya kasus anak putus sekolah dan perilaku bullying yang cukup mengkhawatirkan.
Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan pada 28 Juli 2025 ini difokuskan kepada siswa-siswi kelas 6, sebagai generasi yang akan segera memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dengan pendekatan komunikatif dan interaktif, para mahasiswa menyampaikan materi mengenai pentingnya pendidikan sebagai bekal masa depan, serta dampak serius dari tindakan bullying baik secara fisik maupun verbal.
Para siswa diajak memahami bahwa bullying bukanlah sekadar candaan atau bentuk keisengan semata, melainkan dapat meninggalkan luka psikologis yang mendalam. Mahasiswa memaparkan bahwa korban bullying kerap mengalami penurunan kepercayaan diri, ketakutan berlebih, hingga kehilangan semangat belajar. Dalam jangka panjang, korban bisa merasa terisolasi dan mengalami gangguan mental seperti depresi atau kecemasan sosial.
"Bullying bukan hanya soal fisik. Kadang hanya lewat kata-kata saja sudah bisa melukai teman. Hari ini kita belajar bagaimana menjadi teman yang baik, bukan sumber luka bagi orang lain," ujar salah satu mahasiswa KKN saat menjelaskan di depan kelas.
Selain menyampaikan materi, mahasiswa juga mengadakan sesi tanya jawab serta kegiatan mini-games edukatif yang mengajak siswa aktif berpikir dan menyampaikan pendapat mereka. Melalui kegiatan ini, siswa tampak antusias dan terlibat secara emosional, menunjukkan pemahaman yang semakin kuat terhadap isu yang dibahas.
Melihat dampak positif dari kegiatan di SDN 3, tim KKN Kolaborasi 129 berkomitmen melanjutkan program sosialisasi ke sekolah-sekolah lain di wilayah Desa Jatiroto. Dalam waktu dekat, kegiatan serupa akan dilaksanakan di SDN 4 dan SDN 2 Jatiroto dengan cakupan materi yang lebih kompleks dan menyeluruh.
Di dua sekolah tersebut, sosialisasi akan mencakup tiga topik utama: Anak Tidak Sekolah (ATS), Stop Bullying, dan Pencegahan Pelecehan Seksual. Ketiga tema ini dipilih berdasarkan urgensi isu yang berkembang di kalangan anak usia sekolah dasar, serta minimnya edukasi formal mengenai hal-hal tersebut di lingkungan pedesaan.
Materi ATS akan difokuskan pada motivasi untuk melanjutkan pendidikan dan menjelaskan dampak putus sekolah terhadap masa depan anak. Sementara itu, topik pelecehan seksual akan disampaikan dengan pendekatan yang hati-hati dan ramah anak, agar siswa memahami batasan fisik dan pentingnya menjaga diri dari tindakan yang tidak pantas.
Melalui rangkaian sosialisasi ini, mahasiswa KKN berharap dapat menjadi jembatan edukasi yang memperkuat nilai-nilai perlindungan anak, mendorong semangat belajar, serta menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi semua siswa.
"Tujuan kami bukan sekadar memberi informasi, tapi menanamkan kesadaran sejak dini. Anak-anak di desa harus tahu bahwa mereka punya hak untuk aman, untuk belajar, dan untuk bermimpi tinggi," tutup salah satu anggota tim sosialisasi KKN-K 129.