Mohon tunggu...
KKG PAI KAB. BLITAR
KKG PAI KAB. BLITAR Mohon Tunggu... GURU

Menulis adalah jalan menuju kebaikan, selama apa yang kita torehkan adalah kebajikan. Meninggalkan kebaikan melalui jejak tulisan adalah ladang pahala yang tak akan pernah habis. Dengan berliterasi dan berinteraksi melalui karya, diharapkan kita dapat memotivasi untuk menyongsong Indonesia Emas. Salam Literasi!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perjalanan Mewakili Kab. Blitar dalam Lomba Guru MODIIS Tahun 2025

3 Maret 2025   17:25 Diperbarui: 3 Maret 2025   17:25 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar seorang guru bersama murid-muridnya | Meta AI

Menjuarai suatu ajang perlombaan adalah dambaan semua orang, apalagi kalau lomba tersebut berkaitan dengan minat dan bakat yang kita miliki, Begitupun saya. Saya sangat menyukai dunia tulis-menulis. Beberapa kali ikut menulis Antologi membuat saya semakin suka dan cinta dengan bidang ini.

Setelah berhasil mendapatkan juara ketiga diajang lomba menulis artikel dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional tahun 2024, maka ketika diadakan lomba berikutnya yaitu dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional ke-30 dan HUT PGRI ke-79 tahun 2024 bagi guru PAI se kabupaten Blitar, saya sangat antusias mengikuti. Saya berusaha menulis dengan sebaik dan semenarik mungkin .

Ada beberapa tema yang bisa dipilih dalam lomba yang diperuntukkan bagi guru PAI tersebut, dan saya memilih tema Kisah Nyata dalam Membentuk Generasi Emas. Awalnya, saya ingin menulis tentang perjalanan ibu saya dalam mendidik dan mengantarkan putra putrinya menuju keberhasilan. Saya ingin menulis tentang ibu saya, yang telah mendedikasikan seluruh waktu dan tenaganya untuk keberhasilan masa depan anak. Ibu telah mengajarkan kepada saya, betapa seorang ibu harus melakukan riyadhah secara istiqamah dan ikhlas, baik riyadhah fisik berupa ibadah-ibadah sunah yang sangat dianjurkan setelah bisa melaksanakan ibadah wajib dengan sempurna, juga riyadhah batin berupa ibadah upaya meminimalisir hati untuk tidak berbuat jahat maupun menyakiti orang lain, jika ingin anaknya sukses di dunia dan juga di akhirat.

Ibu mempunyai dua putri dan tiga putra. Sejak kami kecil, ibu sudah istiqamah melakukan riyadhah, yang bagi saya, berat untuk dilakukan. Saya masih ingat ketika dibangku Madrasah Ibtidaiyah (MI) sampai Madrasah Tsanawiyah (MTs) setiap akan berangkat sekolah, saya selalu ke tempat ibu shalat untuk berpamitan dan salim, karena jam ketika saya berangkat sekolah, ibu masih belum selesai melaksanakan ibadahnya. Setelah itu biasanya ibu jalan kaki mengelilingi rumah sambil membaca shalawat. Puasa Senin Kamis juga tidak pernah ditinggalkan, begitu pula puasa enam hari di bulan syawal, juga puasa-puasa sunah lainnya. dan semua itu masih istiqamah dilakukan sampai sekarang dan hampir tidak pernah ditinggalkan, kecuali kalau kebetulan ibu sedang kurang enak badan, itupun biasanya yang melarang kami, putra putrinya, agar tidak puasa dulu, dan segera istirahat.

Dalam melaksanakan shalat malam bacaan surat yang dibaca ibu adalah surat-surat panjang, Surat Yasin, Surat Tabarak, Surat Al-Kahfi. Dan Ibu sempat bercerita, pernah satu malam tidak tidur sama sekali, dan saat paginya bumi terasa terang benderang. Sekarang semenjak abah meninggal dunia, dari subuh sampai sekitar jam 09.00 ibu baru pulang dari masjid. Itulah yang awalnya ingin saya angkat dalam lomba menulis, dan sudah mendapat hampir dua halaman. Namun ketika kemudian saya melihat kembali tema-tema yang telah ditetapkan, ternyata temanya fokus mengangkat guru Pendidikan Agama Islam. Akhirnya saya berfikir ulang, sampai akhirnya mengangkat kisah nyata tentang diri saya sendiri yang memang berprofesi sebagai guru Pendidikan Agama Islam.

Saya menulis tentang perjalanan saya sebagai guru Madin, TPQ, dan guru Pendidikan Agama Islam. Saya kisahkan juga suka duka saya menjalani peran sebagai single mother mendampingi dua putri saya mewujudkan mimpi besarnya. Alhamdulillah akhirnya saya menadapatka juara pertama. Dari sinilah kemudian saya dipercaya untuk mewakili kabupaten Blitar dalam ajang lomba Anugerah Guru Modiis tahun 2025 tingkat Jawa Timur. Awalnya saya sempat berfikir, apa saya mampu ?. sedangkan karya saya masih belum banyak, dan dalam lomba tersebut ada ketentuan membuat karya tulis ilmiah Best Practice dan juga membuat Portofolio Digital.

Beberapa hari sempat merasa bimbang, akhirnya suatu hari saya membaca Story WA milik ibu Nazarotin, S.Ag, yang intinya berbunyi " jika kamu telah diberi kepercayaan untuk melaksanakan suatu tanggung jawab, berarti kamu dianggap mampu". Dari situlah kemudian akhirnya saya benar-benar percaya diri menerima amanah mulia tersebut. Saya mengatakan amanah mulia karena tidak semua guru PAI bisa mendapatkan kesempatan ini. Saya yang sudah diberi kesempatan harus melaksanakan dengan sebaik-baiknya dan semampu saya. Selama satu bulan, saya mengerjakan karya ilmiah Best Practice dan portofolio Digital. Saya kumpulkan bukti dukung dengan teliti dan saya kerjakan dengan sebaik-baiknya. Apapun hasilnya, yang terpenting saya sudah berusaha dengan maksimal. Apabila ditakdirkan menang, menurut saya itu adalah bonus dari Allah Swt. Begitu pula sebaliknya. Semoga bermanfaat

Penulis: Jauharotul Badiah

GPAI SDN Gandekan 04 Wonodadi

Juara 1 Lomba Menulis GPAI dalam rangka HUT PGRI ke 79

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun