Novel Coronavirus (2019-nCov) atau virus corona adalah virus baru penyebab penyakit pernafasan dan merupakan penyakit menular. Virus corona pertama kali muncul di kota Wuhan, China. Diduga virus ini berasal dari hewan. Novel coronavirus merupakan satu keluarga dengan Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV), yang pernah menggegerkan dunia.
Gejala klinis dari virus ini yaitu seperti: demam, batuk, pilek, gangguan pernfasan, sakit tenggorokan, letih dan lesu.
Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia total pasien positif Covid-19 pada 15 Maret 2020 sebanyak 117 Orang. Saat ini sejumlah antisipasti telah dilakukan pemerintah dalam upaya menghentinkan penyebaran virus corona.
Antisipasi tersebut mulai dari menyiagakan petugas khusus di bandara, menunda kegiatan-kegiatan yang melibatkan peserta banyak orang, meningkatkan pelayanan pengetesan infeksi Covid-19, menyiapkan rumah sakit yang direkomendasikan oleh Kementrian Kesehatan sebagai rujukan bila ada pasien yang diduga kena virus korona, menutup penerbangan ke China, hingga membuat kebijakan tentang proses belajar dari rumah bagi pelajar dan mahasiswa.
Di Indonesia memiliki dasar hukum yang digunakan untuk mengantisipasi penyebaran penyakit menular seperti virus corona yang membahayakan masyarakat umum. Dasar hukum tersebut adalah:
Pasal 1 ayat (16) Â UU Nomor 24 Tahun 2007Â
Pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan risiko bencana, baik melalui pengurangan ancaman bencana maupun kerentanan pihak yang terancam bencana.
Pasal 13 ayat (1) huruf  UU Keimigrasian
Pejabat Imigrasi menolak Orang Asing masuk Wilayah Indonesia dalam hal orang asing tersebut menderita penyakit menular yang membahayakan kesehatan umum
Pasal 13 ayat (2) & pasal 83 ayat (2) UU Keimigrasian dan penjelasannya
Orang Asing yang ditolak masuk lalu ditempatkan dalam pengawasan sementara menunggu proses pemulangan. Bagi yang sakit dapat ditempatkan dirumah sakit.
Pasal 2 & pasal 3 ayat (1) dan (2) permenkumham 33/2018
Pemerintah wajib mencegah dan/atau menanggulangi penyebaran penyakit menular berbahaya. Dibandar udara, diterapkan sistem pengawasan keimigrasian dalam bentuk teknologi Civil Aviation Security and International Passenger Security Services (CAIPSS).
Walaupun sampai saat ini belum tersedia vaksin 2019-nCov, namun ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh masyarakat dalam mencegah menularnya virus corona.
Cara pencegahan virus corona menurut WHO (World Health Organization)Â yang kemudian disampaikan kembali oleh Gubernur Jakarta Anies Baswedan dalam panduan 'Menjaga Lingkungan Kerja dari Risiko Penularan COVID19' ialah:
- Jaga tempat kerja tetap bersih dan higienis
- Rutin cuci tangan secara bersih dan menyeluruh
- Terapkan etika bersin dan batuk yang benar
- Imbau kolega/kerabat yang sakit untuk beristirahat di rumah
- Perhatikan peringatan perjalanan (travel warning) dari pemerintah sebelum melakukan perjalanan dinas ke luar negeri
- Jika COVID19 telah menyebar di lingkungan sekitar, mereka yang mengalami batuk/demam ringan harus tinggal di rumah
- Upayakan untuk melakukan teleworking (mobile/remote working).
Cara pencegahan virus corona menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia yang ikutip dari situs Kemenkes RI ialah:
- Sering cuci tangan pakai sabun
- Gunakan masker bila batuk atau pilek
- Konsumsi gizi seimbang, perbanyak sayur dan buah
- Hati-hati kontak dengan hewan
- Rajin olahraga dan istirahat yang cukup
- Jangan mengkonsumsi daging yang belum dimasak
- Bila batuk, pilek, dan sesak nafas segera ke fasilitas kesehatan
Meski pemerintah telah melakukan upaya-upaya untuk menekan penyebaran virus corona di Indonesia, pemerintah menghimbau  masyarakat untuk tidak panik, harus tetap waspada dan terus berhati-hati.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI