Mohon tunggu...
kiti kirana
kiti kirana Mohon Tunggu... Diplomat - Mahasiswa S2 di Tsinghua University

Belajar bersyukur dan melihat sisi baik dari segala hal

Selanjutnya

Tutup

Money

Uang Tidak Kenal Saudara, Uang Tidak Kenal Agama

5 Mei 2016   09:44 Diperbarui: 5 Mei 2016   10:01 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bank Syariah? Bank Islam? Ngapain nabung di Bank yang bagi hasilnya nggak siginifikan alias dikit banget.  Bank Konvensional aja hasilnya dikit, apalagi bank syariah ....

Begitu selentingan yang saya terima ketika datang ke pameran perbankan syariah pertama kali  sekitar 10 tahun lalu di Jakarta. Dan kemarin, tahun 2017, saya masih mendengar komentar yang senada. Ngapaiiiin ke bank syariah? Nggak keren deh, ATM-nya pasti sedikit, Mobile banking, E-bangking, nggak canggih.

Lagian sistem bagi hasil? Hm, hare gene berapa orang seh pengusaha yang berani jujur berbisnis. Siapa yang bisa menjamin, kalau pembagian bisnisnya jujur dan tanpa pamrih. Udah deh, uang tabungan yang se-icrit itu mending ditabung di bank yang keren, yang hadiahnya mobil mewah, siapa tahu rejeki kita kan.

Begitulah komentar realistis dari kebanyakan orang Indonesia, yang bisa jadi membuat nestapa semua bank syariah di Indonesia. Sebutkan bank syariah yang ada (data tahun 2016), semuanya seperti  Rindu Order eh, rindu nasabah.

Bank Syariah di Indonesia

Sama Bagusnya Sama Lengkapnya Sama Modernnya

Di acara Nangkring Bareng IB Blogger meetup yang digelar 5 Maret 2016 di gedung Bank Muamalat  yang masih  gres di Jl Satrio Kuningan, tampil pembicara penuh energi, yang juga Deputi Direktur Pengembangan Produk dan Edukasi Perbankan Syariah OJK, "Aku Cinta Keuangan Syariah Setiawan Budi.

Setiawan paparkan semua perkembangan pelayanan Bank Syariah setelah lebih dari belasan tahun hadir di Indonesia.  Bahwa Bank Syariah memiliki hampir semua fiture canggih yang ditawarkan Bank Konvensional. Bahkan supaya para blogger tidak lupa, tagline kampanye itu  sampai di-kuis-kan, yag kebetulan bisa saya jawab. Sama Bagusnya, Sama Lengkapnya, Sama Modernnya.

logo-bank-syariah-4-572ab1aec0afbda0053c7306.jpg
logo-bank-syariah-4-572ab1aec0afbda0053c7306.jpg
Kampanye OJK Bank Syariah 2016

Namun, sesampai di rumah, saya malah berpikir, kalau  cuma "sama"  menurut saya justru itu titik lemah kampanye. Logika manusia modern bisa begini,  kalau cuma sama, mending kita pilih yang sudah berpengalaman dong. Yang terbukti sudah membuat kita baik-baik saja sebagai nasabah selama 10 tahun, 20 tahun bahkan lebih.  Hare gene, di saat duit susaaaaah bener didapat,  ngapain coba-coba taruh duit di tempat yang cuma "sama" ?

Mungkin tagline itu perlu dikritisi se-kritis-kritisnya. Jika saya baca dari berbagai liputan media massa dan sosial media tentang Bank Syariah, yang jujur mengatakan, nasabahnya sedikit (banget) dan belum mencapai target.

Nasabah Non Muslim ternyata jumlahnya Signifikan

Perbankan syariah memiliki karakteristik yang berbeda dari perbankan konvensional, yaitu penerapan prinsip-prinsip syariah yang menonjolkan universal values (nilai-nilai yang diakui secara umum) seperti prinsip kerja sama, keseimbangan, keadilan (saling ridho atau win-win), serta menghindari spekulasi dalam transaksi keuanga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun