Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ekoseksual, Mereka yang Bercinta dengan Alam Bagai Kekasih

27 Januari 2022   14:21 Diperbarui: 27 Januari 2022   14:22 1705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ekoseksual. | Helloponyexpress.com

Mencintai alam dengan cara menerapkan gaya hidup ramah lingkungan itu sudah biasa. Bagaimana jika perasaan itu ditunjukkan dengan langsung bercinta bersama bumi?

Dalam suasana festival yang begitu meriah, terlihat dua sosok perempuan tanpa busana yang sedang bergumul mesra dengan tanah. Tak tampak kesan jijik tatkala mereka melakukan gerakan-gerakan "erotis" terhadap seonggok tanah di atas ranjang. Mereka justru sangat menikmatinya.

Sesekali mereka berpelukan, lantas berciuman. Tidak ada sedikit pun keraguan yang terpancar tatkala mereka melakukan hal yang sama pada tanah yang mereka sebut kekasih. Senyum dan aura kebahagiaan terpancar begitu nyata pada raut wajah keduanya.

Tanpa rasa canggung, teman-teman mereka yang berdiri di sekelilingnya, mengabadikan setiap momen bersejarah dalam hidup dua perempuan bernama Elizabeth Stephens dan Annie Sprinkle.

Annie dan Elizabeth melangsungkan pernikahan dengan tanah di Krems, Austria, pada 14 Mei 2014. | sprinklestephens.ucsc.edu
Annie dan Elizabeth melangsungkan pernikahan dengan tanah di Krems, Austria, pada 14 Mei 2014. | sprinklestephens.ucsc.edu

Pada 14 Mei 2014 silam, keduanya memutuskan untuk menikah dengan tanah dalam sebuah festival bertajuk "Dirty Wedding to the Soil" di Krems, Austria. Selain akad pernikahan mereka, acara itu juga diisi dengan konser musik dan pesta.

Sebelum menikahi tanah, mereka berdua telah melangsungkan pernikahan sesama jenis di Kanada pada tahun 2007 silam. Bahkan, keduanya diketahui juga sempat menikahi bumi, langit, laut, bulan, salju, batu, arang, danau, pegunungan, hingga matahari.

Pernikahan dengan benda-benda di seluruh dunia yang dilangsungkan oleh pasangan asal Amerika Serikat itu dimaksudkan untuk mendobrak batas seksualitas antara manusia dan alam.

Sama halnya pada prosesi pernikahan normal lain, sebelum "berbulan madu" dengan tanah, keduanya melangsungkan akad nikah di sebuah gedung mirip gereja. Mereka tampak begitu anggun tatkala mengenakan gaun bertema gotik dengan nuansa hijau-coklat, selaras dengan kecintaan mereka pada alam.

Bagi para pecinta alam, penerapan pola hidup ramah lingkungan dengan cara menghindari produk plastik, memakai transportasi umum, dan menghemat energi, adalah hal yang lazim dijumpai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun