Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hati-hati Pungli Tagihan Listrik, Kenali Modusnya Agar Tak Tertipu

2 Agustus 2021   12:22 Diperbarui: 2 Agustus 2021   12:36 5869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi listrik PLN. | dok. PLN via Kompas.com

Belum lama ini, rumah saya dikunjungi seorang petugas dari PLN. Dia memang sering mendatangi rumah warga untuk melakukan pengecekan dan pencatatan meteran listrik secara berkala.

Akan tetapi, maksud kedatangannya ke rumah saya kala itu berbeda. Ia hendak menagih tagihan listrik bulan Juli yang terlambat saya bayar selama beberapa hari. Membawa selembar struk tagihan (pasca bayar), ia menemui ibu saya.

Ibu saya lalu membayar sesuai dengan nominal yang tertara pada struk yang dibawa oleh petugas tersebut, sebesar Rp195.360. Ibu saya tidak curiga sebab sebelumnya ia sudah pernah menagih tagihan listrik ke rumah.

Oleh ibu, struk itu ditunjukkan kepada saya. Karena saya penasaran apa betul tagihan listrik sudah dibayarkan, saya kemudian melakukan pengecekan via mobile banking. Betapa kagetnya saya saat mengetahui tagihan listrik untuk bulan Juli ternyata belum dibayarkan.

Ketimbang listrik rumah dipadamkan secara paksa, tagihan itu pun langsung saya bayar melalui fitur mobile banking. Setelah itu, saya berusaha mengontak petugas itu untuk meminta penjelasan. Kebetulan saya pernah meminta nomor WhatsApp (WA) pribadinya.

Lewat chat WA saya bertanya, mengapa tagihan listrik rumah saya tak kunjung dibayarkan kendati ibu telah membayar secara tunai kepadanya.

Ia berdalih, sistem pembayarannya saat itu tengah mengalami gangguan, meski pada saat saya membayar lewat mobile banking, tidak ada kendala sama sekali.

Saya juga bertanya mengenai kejelasan sejumlah uang yang sudah dibayarkan ibu kepadanya. Sang petugas mengaku bersedia mengembalikan uang tersebut.

Setelah saya amati struk yang diberikan oleh sang petugas, saya menemukan ada yang tak beres dengan nilai tagihan yang tertera di sana. Ada perbedaan nominal senilai Rp5.000 dibanding nominal yang tertera pada tagihan via mobile banking yang sudah saya bayarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun