Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Mesut Ozil, Antara Tragedi dan Komedi

25 Oktober 2020   20:37 Diperbarui: 26 Oktober 2020   15:12 1827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mesut Ozil sedang menyaksikan timnya berlaga di kandang Southampton, St. Mary's Stadium. Ia tidak dimainkan oleh Arteta kala itu dan hanya duduk di tribun dengan payungnya (25/06/20). | thesun.co.uk

Tak kalah mengherankan. Pria berusia 32 tahun itu merupakan pemain dengan gaji tertinggi dalam sejarah Arsenal. Nilai gaji Ozil diketahui mencapai 350 ribu pounds per pekan atau setara Rp 7,7 miliar.

Dengan beban gaji yang sangat fantasis, ia belum bermain barang semenit pun untuk Arsenal sejak 7 Maret lalu meski ia berada dalam kondisi prima dan bebas dari cedera. Praktis, saat ini Ozil hanya ongkang-ongkang kaki dan menonton rekan-rekannya bertanding. 

Ia sempat memecahkan rekor transfer dalam sejarah klub dengan label 38 juta pounds ketika membelot dari Santiago Bernabeu ke Emirates Stadium pada 2013 lalu. Tidak hanya itu. Ozil juga menjadi pemain termahal di Jerman pada saat itu.

Mesut Ozil dalah antitesis dari prinsip Arsenal "We don't sign superstar, we make them" yang terbukti menjadi blunder.

Musim lalu Arsenal finis di urutan ke-8 klasemen akhir Premier League 2019/20 karena minimnya asupan kreativitas dan rapuhnya sektor pertahanan.

Ozil pernah menjadi yang terbaik dalam melahirkan peluang melalui kreativitas, visi, dan fantasinya. Celah sekecil lubang jarum yang oleh pemain lain tak terlihat, mampu ia maksimalkan menjadi peluang baik untuk dirinya sendiri maupun untuk rekan-rekannya. Kualitas kaki kirinya adalah momok bagi rival-rivalnya.

Tetap saja Ozil dikesampingkan meski gelandang-gelandang produk akademi seperti Ox-Chamberlain, Aaron Ramsey, dan Alex Iwobi telah dijual. Dampaknya, hampir seluruh kualitas lini tengah di sepertiga akhir lapangan hilang.

Keputusan yang patut dipertanyakan karena The Gunners tidak mempunyai gelandang serang lain yang sepadan. Mereka juga kesulitan menciptakan peluang dalam beberapa laga terakhir.

Lantas, tepatkah keputusan Arteta tidak menyertakan pemain paling kreatif yang dimiliki oleh Arsenal tersebut musim ini?

Di musim 2015/16 pria kelahiran Jerman tersebut sukses menorehkan 19 asis bagi Arsenal di Liga Inggris. Hanya selisih satu asis dari catatan rekor yang diciptakan Thierry Henry serta Kevin De Bruyne.

Ozil kerap dicap sebagai pemalas karena bahasa tubuh dan keengganannya untuk membantu rekan-rekannya di tim untuk bertahan dan melakukan pressing ketika timnya mulai kehilangan bola.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun