Mantan pelatih Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu juga mengklaim bahwa ia telah mengantongi cara untuk membuat skuat timnas bisa lebih baik saat harus melawan tim berpostur tinggi-kekar.
Kebijakan Shin untuk mengutamakan pemain yang berpostur mumpuni adalah inovasi yang mungkin belum dilirik oleh beberapa pelatih timnas sebelumnya.
Postur tubuh masih dianggap sebagai kebutuhan sekunder jika dibandingkan dengan kemampuan teknis. Sebuah pandangan yang sangat jamak kita dengar, bahwa postur tubuh pemain Indonesia yang sangat mungil akan menonjolkan pergerakan lincah dan luwes di atas lapangan.
Lantas apakah cukup mengarungi sebuah ajang sepak bola selevel Piala Dunia U-20 hanya bermodalkan kelincahan serta keluwesan tanpa dimbangi dengan teknik individual, mental, intelegensia, strategi, dan tidak lupa postur tubuh pemain yang mumpuni?
Sejatinya semua faktor tersebut saling menunjang satu sama lain dan akan mempengaruhi jalannya sebuah laga. Saya berani mengatakan jika keputusan Shin dalam mengutamakan para pemain berpostur tubuh mumpuni adalah sebuah keputusan yang tepat serta revolusioner.
Postur tubuh yang baik adalah kepingan puzzle yang sangat tepat untuk menutupi kekurangan timnas Indonesia selama ini.
Kalau masih ada orang yang menyebut Indonesia kalah karena postur tubuh (yang pendek) getok kepalanya 3 kali seraya sodorkan artikel ini. Bercanda!
Sebagaimana posisi bisa menentukan prestasi, postur tubuh yang baik juga mampu mempengaruhi raihan trofi.