Mohon tunggu...
Reval ChristianSitorus
Reval ChristianSitorus Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis

Menulislah selagi engkau Muda

Selanjutnya

Tutup

Nature

Penanganan Pengelolaan Sampah? Waste Management

14 September 2020   16:23 Diperbarui: 14 September 2020   16:39 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pemahaman mengenai pengelolaan sampah atau limbah merupakan pemahaman yang sangat dibutuhkan khususnya bagi generasi muda saat ini yang dimana sekarang dalam kondisi, semakin banyak penduduk, maka akan menambah pula jumlah kebutuhan dan juga akan mengakibatkan banyak limbah yang dihasilkan oleh setiap individu akibat kebutuhan yang meningkat.

Pernahkah anda melihat fenomena dimana yaitu, spesies laut langka mati, ada sampah di perut hewan, tumpukan sampah besar, air tercemar, habitat gajah banyak sampah, banjir, semuanya jadi problem disebabkan oleh bertambahnya sampah sehingga menyebabkan ketidakseimbangan di alam.

Cara penanganan sampah daur ulang yang ada saat ini biasanya langsung dibuang ke tempat sampah dan dicampur dengan sampah lain, dan beberapa rumah  mengumpulkan dan menjualnya (namun dalam hal ini jarang sekali terjadi).

Seperti yang kita ketahui bahwa sampah yang mengandung zat beracun dan berbahaya contohnya  seperti bola lampu, termometer, batere, dll. Dan kemudian dikatakan bahwa cara kita menangani sampah yang mengandung zat berbahaya itu seperti langsung membuangnya ke tempat sampah (karena sampah banyak sekali tempat yang terbakar secara seragam, akan menghasilkan gas berbahaya atau meledak setelah terbakar, yang mengancam manusia , penduduk lokal, dan lingkungan).

Dan juga ketika kita ingin membuang sampah kita bisa membuangnya di tempat yang sesuai dengan jenis sampahnya, karena ada sampah yang mudah untuk di daur ulang dan ada juga yang sulit. Seperti plastik, gelas, kertas, logam organik, kompos dan lain-lain. Dengan pengelompokan tersebut maka dapat membantu dalam memilah sampah mana saja yang mampu berpeluang memiliki nilai ekonomis untuk didaur ulang.

ECObrick

Ini yang menjadi perhatian terbesar saya, yaitu tentang ecobrick yang baru saya ketahui saat ini. Ecobrick ternyata adalah botol plastik yang diisi dengan padat limbah non-hayati untuk membuat bahan penyusun yang bisa digunakan kembali. Solusi sampah lokal ini mulai disebut Ecobrick oleh gerakan komunitas yang berkembang di seluruh dunia.

Jika penggunaan kembali dan pengurangan sangat sulit, maka ecobrick adalah solusinya. Ecobrick mampu memberikan kehidupan baru bagi sampah plastik. Ecobrick adalah cara lain untuk memanfaatkan sampah selain dikirim ke TPA.

Dengan Ecobrick kami memiliki kesempatan untuk mengubah pengorbanan masyarakat dan ekosistem dalam mencerna plastik. Kami dapat mengubah plastik menjadi manfaat bagi komunitas dan ekosistem lokal. Ciri-ciri plastik yang sangat bermasalah untuk digunakan adalah umur panjang dan keawetan.

Dari apa yang saya pelajari, cara membuat eco bricks adalah dengan menggunakan botol plastik apa saja, yang dapat digunakan untuk membuat Eco Bricks, tetapi botol yang paling tepat untuk digunakan ternyata berukuran 500 ml.

Lngkah pertama yaitu, Siapkan botol plastik, sampah non organik dan non hayati, gunting dan kayu / tongkat untuk pemadatan. Namun perlu juga diperhatikan bahwa syaratnya adalah botol harus bersih dan kering.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun