Mohon tunggu...
Ki Sugito Nuswantoro
Ki Sugito Nuswantoro Mohon Tunggu... Seniman - Happy itu Simple

i am, pengayuh sepeda

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Berlatih Membuat Tempe

9 Juni 2019   10:56 Diperbarui: 9 Juni 2019   11:15 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tempe menu yang gampang kita temukan di setiap warung makan di Indonesia khususnya warung yang menggunakan brand warteg. Penulis sendiri sebagai orang Jawa tulen yang gemar akan  makan tempe. 

Nah sedari kecil dalam kesehariannya mengkonsumsi kedelai yang sudah disulap menjadi tempe. Dalam ritual makan penulis yang sehari-hari rata-rata tiga kali makan dari mulai dari sarapan, lunc dan dinner. 

Maka bisa dipastikan penulis akan selalu ketemu dengan yang namanya tempe ini. Saat makan pagi misalnya. Nasi putih hangat yang biasanya ibu masak ketika pagi hari. Maka sambil menunggu menanak nasi selesai, setelah mandi pagi dan memakai seragam putih merah kala itu. 

Ibu segera menyuruhku untuk membeli lauk pauk pendamping sarapan pagi. Sudah pasti saya pun segera menuju ke warung untuk menjalankan perintah Ibu yang biasanya adalah sayur Tempe plus tahu. 

Tempe yang di sayur dengan cara di porong membentuk jajaran genjang tersebut akan makyos sekali di sayur dengan cara kuah santan. Nah itulah menu lauk pauk setiap pagi yang selalu mengisi perut aku dan seisi rumah sebelum beraktifitas.

Berikut adalah proses step by step proses pembuatan tempe

a. Jemur dan Sortir kotoran

Sebagai bahan latihan silahkan beli kedelai di pasar 1,5 kg. Harga kedelai sekarang per tanggal 8 Juni 2019 adalah Rp. 7000/kg. Jadi kita siapkan Rp. 12.000 untuk mendapatkan kedelai 1, kg. Untuk mendapatkan hasil yang bagus dengan menjaga kebersihan. 

Maka kedelai tersebut kita hamparkan di tampah dan kita jemur dahulu kira-kira 2 jam. Tujuan dari penjemuran ini adalah untuk mengangkat unsur air yang masih tersisa pada kedelai yang cukup lama mengendap di dalam karung dan untuk mengusir kutu-kutu yang mungkin menempel pada kacang kedelai. 

Setelah penjemuran 2 jam, angkat dan bersihkan kedelai dari kotoran yang kadang masih sering tercampur dengan kedelai. Kotoran tersebut biasanya adalah jagung, pasir, kedelai rusak dan lain sebaginya, sehingga bahan delai yang ada benar-benar steril.

b. Cuci dan Rebus Kedelai

Tahap berikutnya adalah cuci kedelai dan rebuslah sampai kedelai menjadi matang. Proses perebusan kedelai sampai menjadi matang memerlukan waktu kira-kira tiga jam. Dengan ukuran air 1:5. Karena tadi jumlah latihan kedelai yang di beli sebanyak 1,5 kg maka jumlah airnya adalah tiga kali lipatnya. 

Besarnya volume kompor apa pada saat merebus kedelai sedang-sedang saja sama seperti pada saat memasak air. Nah Setelah selama tiga jam kedelai tersebut di masak matikan kompor dan biarkan kedelai masih di dalam panci kira-kira 30 menit.

c. Buang Air hasil Rebusan dan Ganti dengan air dingin

Setelah kira-kira didiamkan selama 30 menit. Buanglah air yang dipakai untuk merebus tadi dan ganti airnya dengan air rendaman. Perbangdingan airnya sama dengan ketika memasak kedelai. 

Tujuan dari penggantian air panas menjadi air dingin adalah supaya rasa asam menjadi hilang. Rendamlah kedelai dengan air dingin selama 24 jam. Tujuan dari perendaman selama 24 jam adalah supaya benar-benar rasa asam yang menempel pada kedelai menjadi benar-benar hilang.

d. Cuci dan Kupas Kulit Kedelai

Proses berikutnya adalah cuci kedelai setelah melalui proses rendaman 24 jam tadi. Tujuan mencuci ini adalah supaya kulit kedelai menjadi terkelupas. Maka biasanya para pembuat tempe yang sudah skala besar mencuci kedelai tersebut dengan cara menginjak-injaknya. Untuk proses pencucian yang bersih dan sehat maka lakukan dengan air yang mengalir. 

Setelah selesai proses pencucian dan kulit kedelai sudah terkelupas tahap berikutnya adalah keringkan. Nah proses pengeringan ini mereka-mereka yang sudah produksi dengan kapasitas besar dibantu dengan menggunakan pengeringan mesin cuci. Cuma dengan setelan putaran selama kira-kira kurang dari 5 menit.

e. Aduk dan Campur dengan Ragi Tempe

Proses berikutnya. Setelah pengeringan selesai, maka aduknya kedelai dengan ragi tempe. Bahan ragi tempe tersedia di toko penjual kacang kedelai. Pemberian ragi tempe untuk kedelai masak dengan berat 1,5 kg adalah cukup dengan 1,5 sendok teh garam ragi. 

Jadi untuk 1 sendok teh ragi diperuntukkan 1 kg kedelai masak. Tujuan dari pemberian ragi ini adalah supaya kedelai nantinya bisa mengembang rapat dan menjadi tempe.

g. Pengemasan / Packaging
Nah silahkan siapkan kantong plastik ukuran 1/2 kg. Penyiapan kantong plastik bening dengan ukuran 1/2 kg ini bertujuan untuk menghitung jumlah 1,5 kg. Ambil gelas kaca ukuran 200 ml. Nah takar kedelai sebanyak 1/2 gelas untuk dimasukkan kedalam kantong plastik yang berukuran 1/2 kg tersebut. Setelah kacang kedelai dimasukkan kedalam plastik tutuplah plastik dengan cara membakarnya menggunakan lilin. 

Agar tidak ada lagi udara yang masuk kedalam plastik. Sehingga proses kimiawi kedelai dan ragi berjalan sesuai proses alam hehehe. Nah setelah plastik direkatkan silahkan ratakan kedelai memenuhi ruangan plastik yang seukuran 1/2 tersebut. 

Letakkan packaging tersebut dengan berjajar di atas papan kayu. Bisa gunakan triplek untuk pemilihan papan kayunya. Nah biarkan selama 10 jam. Silahkan lihat hasilya setelah packaging tersebut diatas papan kayu selama 10 jam.

f. Tempe Telah Siap/Readi.

Inilah tempe. Setelah melalui proses dari a-g tempe menjadi siap untuk dijadikan lauk pauk. Bisa digoreng, bisa di sayur. Bisa dijadikan tempe penyet dan lain-lain silahkan terserah selera masing-masing. Untuk menghindarai kejenuhan makan gorengan tempe silahkan perlakukan tempe dalam setiap sesion menu pagi sampai makan malam menjadi berbeda penampilan.

Selamat Mencoba

Pemalang 9 Juni 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun