Mohon tunggu...
Salga Saputra
Salga Saputra Mohon Tunggu... -

Saya punya blog pribadi di http://cintasejati.mywapblog.com , di Kompasiana ini saya ingin belajar menulis kisah fiksa yang saya harap dapat menghibur para pembaca sekalian

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Kisah Cinta Sang Rumput Part 1

5 Desember 2011   10:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:48 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

UNTUK MENGETAHUI CINTA KAU HARUS MENJADI PECINTA

Aku hanyalah setangkai rumput kering yang hidup di tanah berpasir sang gembala.
Aku tak tau tujuan hidupku dan tak pernah mempertanyakan akan hal itu, kemana angin berbisik di situlah aku mengarahkan daun telingaku.

Bagiku Sang Angin adalah ciptaan yang sangat hebat, tak seperti diriku, ia bebas pergi kemanpun ia kehendaki dan terkadang kutitipkan pula kuncup daunku hanya untuk merasakan kebebasan itu.

Tidak hanya itu, ia adalah mahluk yang sangat rajin beribadah, lafal ya Hayyu selalu menyertai setiap hembusan nafasnya, baik saat ia menjadi kabar gembira maupun saat ia menjadi kabar buruk bagi manusia-manusia pendosa.

Sang angin memang benar-benar hebat, aku terkadang iri padanya. Ia melakukan berbagi hal dari timur sampai barat, kadang ia menjadi hawa sejuk di taman surgawi, namun kadang pula ia menjadi menjadi bencana bagi umat manusia. Dan hal yang paling kusukai darinya adalah, ia selalu membawa kabar baru , ia membawa pesan ribuan cinta, dan kepiluan rindu umat manusia.

Darinyalah aku mendapatkan penjelasan dari kata cinta dan rindu yang selama ini hanya kudengar dari lantunan sumbang Sang Gembala sahabat karibku.

Saat petang datang dan temaran mulai nampak di ufuk timur, Sang angin mulai menceritakan birahi rindu seribu tahun dan hasrat cinta yang dipendam umat manusia. Bahkan tanpa sepengatahuan Sang Gembala, aku bertanya kepada sang angin tentang hasrat Cinta yang dirahasiakan oleh Sang Gembala, hal itu membuatku lebih memahami nyanyian yang dilantunkan sahabatku tersebut..

Tapi saat kubertanya apakah cinta itu? Sang angin hanya menjawab, "cinta itu tak perlu didefenisikan karena rentetan kata-kata hanya akan mendistorsi maknanya dan membuat cinta itu semakin sulit untuk dimengerti. Untuk mengetahui cinta itu kau harus menjadi pecinta!"

Kata-kata Sang Angin seakan menghentakkan jiwaku, "untuk mengetahui cinta aku harus menjadi pecinta" kata-kata itu seakan-akan terus berdengung di daun telingaku. Sebagai sebatang Rumput aku menjadi bingung apakah yang harus dan pantas kucintai?
ahh kukira aku akan meminta pendapat dari Sang Gembala sahabat karibku.

Hari semakin sore, Sang angin pun berlalu untuk menghantarkan kabar kerinduan manusia yang terpisah dari kekasihnya.
Lama kutermenung menghayati kata-kata sang angin, tiba-tiba Sang Gembala mengejutkanku dengan memotong daunku sebagai pakan untuk ternaknya.

Aku merasa belum puas dengan Jawaban Sang Angin, maka kubertanya pada Sang Gembala tentang cinta menurut pandangannya, dan kuharap aku mendapatkan jawaban yang memuaskan
Ia menjawab, “cinta adalah misteri dalam hidupku, cinta tak hanya diam karena cinta adalah cinta.”


Ah kukira aku akan mendapatkan jawaban yang serius, ternyata Sang Gembala hanya melantunkan lagu cinta tanpa perduli dengan rasa keingintahuanku.

Setelah karungnya penuh, Sang Gembala kemudian bertanya dengan gaya sok cueknya tersebut,
"kenapa kau ingin tahu tentang cinta?
apa kau sedang jatuh cinta?
dengan siapa kau jatuh cinta?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun