Mohon tunggu...
Kintania DewantariSaputri
Kintania DewantariSaputri Mohon Tunggu... Kintania Dewantari Saputri

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa KKN-T Covid-19 Universitas PGRI Semarang Dampingi Siswa Belajar dari Rumah di Masa Pandemi Covid-19

5 September 2020   12:30 Diperbarui: 5 September 2020   16:49 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

photo-2020-09-05-11-54-00-5f53207dd541df5e721e1a92.jpg
photo-2020-09-05-11-54-00-5f53207dd541df5e721e1a92.jpg
photo-2020-09-05-11-54-23-5f532000d541df14e12be832.jpg
photo-2020-09-05-11-54-23-5f532000d541df14e12be832.jpg
Sukorejo, 5 September 2020

Terkait adanya pandemi Covid-19 yang tak kunjung berakhir ini, Ditjen Dikti Kemdikbud berkolaborasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI), Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Rektor Perguruan Tinggi dan pemangku kepentingan terkait (hingga tingkat daerah) menyelenggarakan KKN-Tematik Covid-19 Literasi dan Numerasi. Kegiatan KKN-T ini merupakan bagian dari aktualisasi program Kampus Merdeka. KKN menurut Buku Panduan Merdeka Belajar -Kampus Merdeka 2020 adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar bersama masyarakat, mengidentifikasi potensi, dan menangani masalah. Sehingga diharapkan mampu mengembangkan potensi masyarakat dan meramu solusi dari masalah di masyarakat. Salah satu caranya dilakukan dengan KKN Tematik ini.

Dengan diselenggarakannya KKN-T ini, Kintania Dewantari Saputri mahasiswi semester 7 program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas PGRI Semarang turut serta mengikuti kegiatan KKN-T ini dengan mengambil tema khusus Pendidikan Selama Covid-19.

Kegiatan pertama yang dilakukan adalah melakukan diskusi dengan warga di sekitar rumah via daring melalui grup whatsapp yang ber-anggotakan ibu-ibu yang tinggal di sekitar rumah. Dalam diskusi tersebut membahas terkait permasalahan apa saja yang dihadapi ketika mendampingi anaknya belajar dari rumah. Dari diskusi tersebut ditemukan masalah diantaranya yaitu anak sulit memahami materi yang diberikan oleh guru karena tidak dijelaskan secara langsung, namun hanya dijelaskan dalam grup whatsapp saja. Memang terkadang ada anak yang dapat mudah memahami pembelajaran jika dijelaskan secara langsung / melalui tatap muka oleh guru. Kemudian permasalahan yang kedua yaitu sering terkendala oleh signal dan paket internet. Seringkali paket internet cepat sekali habis saat digunakan untuk belajar dari rumah karena materi yang diberikan seringkali berupa video sehingga cukup menguras banyak kuota. Dan juga tidak jarang di domisili tertentu koneksi signalnya lemah, sehingga terkadang pembelajarannya tidak berjalan dengan lancar. Selanjutnya permasalahan yang ketiga adalah ada anak yang sulit belajar jika tidak bersama temannya, ia hanya mau belajar jika belajarnya bersama temannya.

Dari beberapa masalah yang ada, ditemukan sebuah solusi yaitu dengan mengadakan program kerja "Pendampingan Belajar" yang akan dilakukan setiap satu minggu sekali. Harapannya agar siswa tetap dapat belajar dengan baik dan membantu para orang tua meringankan permasalahan yang ada.

Kegiatan pendampingan belajar ini dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti cuci tangan terlebih dahulu sebelum memulai dan anak-anak pun tetap dianjurkan memakai masker saat pendampingan belajar berlangsung. Dan pendampingan belajar ini juga dilakukan secara bergantian dalam arti tidak langsung diikuti oleh banyak anak sekaligus karenadalam kegiatan ini tetap diusahakan agar tidak membuat sebuah kerumunan.

Kegiatan yang dilakukan adalah membantu siswa dalam mengerjakan tugas sekolah, dan juga menjelaskan kembali materi yang sudah diberikan oleh guru masing-masing agar siswa benar-benar paham dengan materinya. Kemudian dilakukan juga aktivitas mengedukasi siswa untuk rajin mencuci tangan pakai sabun dan selalu mengenakan masker jika keluar rumah atau sedang sakit melalui media pembelajaran menggambar. Gambar yang disajikan berupa kartun yang sedang melalukan kegiatan cuci tangan dan memakai masker. Tujuannya agar siswa tertarik dan dapat menerapkannya dengan baik. Siswa pun mengikuti kegiatan pendampingan belajar ini dengan senang hati karena mereka menjadi semakin paham akan materi pemebelajaran dan juga dibantu dalam mengerjakan tugas sekolahnya.

Sampai saat ini program kerja pendampingan belajar ini masih terlaksana dengan baik dan tentunya tidak lupa dibantu oleh para orang tua siswa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun