HONGKONG , acara Workshop terakhir yang di selengarakan oleh Dumpet Dhuafa yang di pandu oleh Pipiet Senja dan Sastri Bakry ,serta di dampingi juga Nadia Cahyani pemimpin Redaksi dari majalah iqro,diadakan di Art Center yang terletak di Tin hau, sampai pada puncaknya. Acara di mulai pukul 10.30 waktu Hongkong , yang diikuti sekitar 100 peserta. Acara workshop yang terakhir tanpa di hadiri oleh Sastri Bakri karena beliau telah pulang ke indonesia . Kemudian acara di lanjutkan oleh Pipiet Senja yang memberikan materi bagaimana cara menembus penerbit dengan melihat pangsa pasar yang lagi diminati para pembaca. Dia menceritakan Saat ini para penerbit di Indonesia banyak menerima tulisan yang berbasis dari kisah inspirasi.
Sekitar pukul 11.40 acara di lanjutkan dengan tanya jawab sampai dengan pukul 12.15 siang kemudian break selama 20 menit. Setelah break, acara di lanjutkan dengan bedah karya para peserta yang akan di bukukan.Para peserta diberi kesempatan membacakan karyanya. Salah satunya karya peserta Sarah Rahman, Dia mengisahkan bahwa dirinya terpaksa harus meninggalkan anak semata wayangnya yang berumur 1 tahun bersama neneknya yang berumur 60 tahun demi kebutuhan hidup. Sesaat ruangan hening hanyut dengan kisahnya. Sekitar pukul 01.30 acara ditutup dengan perpisahan .Rasa sedih menyelimuti para peserta, karena acara workshop telah berakhir.Ustad Abdul ghofur juga memberikan tropi kepada salah satu anggota majalah Iqro yang akan pulang ke Indonesia selamanya. Beliau berpesan agar selalu ingat perjuangan yang telah di lalui selama di Hongkong agar terus semangat setelah pulang ketanah air.
Diantara rasa sedih terselip kebahagiaan, karena Pipiet Senja akan ke Hongkong lagi dalam rangka peluncuran buku karya para peserta workshop beserta karyanya tiga bulan mendatang . KR
