Mohon tunggu...
Ngesti Setyo Moerni
Ngesti Setyo Moerni Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Berusaha mengurangi yang berakibat rusaknya lingkungan, dimulai dari diriku sendiri dan keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Seringnya Terjadi Banjir dan Tanah Longsor, Merupakan Peringatan Alam Bagi Kita Semua

24 November 2016   17:24 Diperbarui: 25 November 2016   11:56 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banjir.Gamb.Koleksi Pri.

Contohnya silahkan saja memperhatikan bangunan di puncak, bangunan di Bandung, dan perbukitan yang padat bangunan lainnya, sangat mengerikan sekali meskipun menggunakan hitungan rancang bangun para ahli tetapi jangan lupa hitungan manusia tidak sebanding dengan kekuatan alam yang dahsyat.

Kita sangat gemar memangkas tebing-tebing untuk kebutuhan banguan rumah agar memiliki view yang indah bukan? Kepadatan pada ketinggian ketika kita tekan pada saat membangun apakah sudah diperhitungkan kekuatan penyangga dibawah dasar kemiringan di perbukitan.

Semakin banyak kejadian tanah longsor tidak membuat manusia menjadi kapok untuk mempelajari kejadian-kejadian yang ada.

Boleh kita tarik garis kebelakang pada masa lalu, sisa-sisa ratusan abad silam terbukti sering dijumpai Negeri atau Kerajaan yang sudah terkubur. Buktinya banyak ditemukan situs-situs sejarah yang ketika ditemukan sudah terkubur pada kedalaman, bisa jadi karena terpendam oleh tanah longsor, gunung meletus atau gempa bumi, keberadaan situs tersebut berada dibawah lereng gunung Lawu, Gunung Merapi, gunung penanggungan dan lainnya.

Ini pembelajaran bagi manusia sekarang, sebaiknya membiarkan bukit-bukit ataupun lereng-lereng itu tidak dirusak diambil batunya, atau didirikan bangunan di perbukitannya maupun dilerengnya. Akan lebih ramah alam jika ditanami tanaman kayu atau dihutankan, baru kemudian dibawah dasarnya digunakan untuk pertanian, kebun sayur, atau kebun yang perakarannya kurang kuat namun dibutuhkan oleh manusia. Apabila suatu saat jika memang sudah pastinya terjadi kelongsoran, tentu tidak ada korban manusia, binatang ternak dan harta benda lainnya.

Bumi ini bukan dihuni oleh manusia saja.

Selain kita manusia banyak jenis mahluk lainnya yang menjadi penghuni Bumi ini yang membutuhkan keteduhan kesejahteraan bagi lingkungan mereka masing-masing seperti mahluk air, mahluk udara dan mahluk dalam bumi.

Sekarang ini fenomena yang terjadi adalah siapa yang kuat mampu dengan memiliki dana dan harta benda sebagai modal usaha apa saja meskipun usaha itu sangat nyata merusak lingkungan sedang sesuatu yang dirusak tersebut dibutuhkan oleh penghuni bumi lainnya selain manusia.

Cukup pelik memang keadaan ini, namun pemangku penyelenggara wilayah harus tegas dalam memberikan ijin bangunan diwilayahnya, tanpa pungli disebaliknya, membunuh nafsu bagi kepentingan pribadi dengan atas iming-iming amplop kesegaran yang menggelinjangkan, perlu selalu mengingat akan bencana yang mengintai akan dialami oleh banyak mahluk tak berdosa.

Hanya dengan selalu dapat memaknai sindiran dan peringatan alam dari kejadian silih berganti di Bumi ini selain memang kejadian bencana asli dan bencana karena manusia contohnya di kota yang berdataran tinggi bisa mengalami banjir besar, kepadatan, tumpang tindih bangunannya dan sistem saluran pada pengairannyalah penyebab hal yang demikian dapat terjadi.

Selalunya kita dapat koreksi diri sendiri dengan perbaikan perilaku yang ada.

“Selamat Hari Menanam Pohon Indonesia”

-Ngesti Setyo Moerni

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun