Mohon tunggu...
Trip

Ayo Kunjungi Tempat Wisata Anti-Mainstream di Indonesia!

19 November 2018   20:57 Diperbarui: 19 November 2018   20:56 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Cikarang, Jababeka - Kawasan industri di Cikarang tidak mau ketinggalan memajukan pariwisata Indonesia. Pada 17 Januari 2018 PT Jababeka Tbk meluncurkan "Industrial Tourism" pertama di Indonesia dengan tajuk Bekasi Industrial Tourism. 

"Rencananya pada akhir tahun ini sebelum bulan Desember BIT akan grand launching yang dilakukan langsung oleh Menteri Pariwisata, Menteri Perhubungan, Menteri Pendidikan dan Menteri Perindustrian, bahkan kalau berkenan hadir akan diresmikan juga oleh bapak Joko Widodo selaku Presiden Republik Indonesia." Jelas Roberto Pascal yang merupakan Edutour Consultant BIT.

BIT pertama kali dicetuskan oleh Ir. Hj. Agus Triyono yang pada saat itu menjabat menjadi kepala dinas pariwisata Kabupaten Bekasi dan Hadi Santoso selaku direktur Bekasi Industri Tourism. 

Mereka melihat bahwa hal yang bisa dikembangkan dari Kawasan industri Jababeka adalah sisi perindustriannya. Jika sebelumnya Jababeka telah sukses dengan industrial city dan edu city maka pada saat ini Jababeka sedang berfokus pada sisi pariwisatanya. BIT bergerak di 3 bidang yaitu edutour, edutainment, dan edutrainment. Edutour merupakan kegiatan mengedukasi melalui tur seperti kunjungan ke pabrik-pabrik. 

Lalu ada edutainment yaitu kegiatan mengedukasi melalui acara-acara yang kami buat di Kawasan industri Jababeka dan dinas pariwisata. Yang ketiga ada edutrainment yaitu kegiatan pelatihan sales marketing bekerja sama dengan James gwee, Helmi Yahya school of sales,  dan Jababeka learning centre.

Disini BIT bertugas untuk mengintegrasi semua kunjungan pariwisata pabrik kedalam satu sistem. Hal tersebut diperlukan agar meminimalisir adanya masalah dalam mencari pabrik yang akan dikunjungi. BIT memiliki platform sehingga akan dengan mudah mencarikan pabrik-pabrik yang bersedia di tanggal yang sekolah inginkan. 

Sehingga perjalanan wisata industri dapat tetap dilaksanakan tanpa adanya hambatan pabrik yang mau dituju. BIT telah menggandeng 26 perusahaan seperti Sari Roti, WTP, WWTP, Bekasi Power, Cikarang Dry Port, Unilever, PT sistem, Coca Cola, Sosro, Skywort, Kampung Jamu Organik, Martha Tilaar, Yamaha School of Music, Faber Castel, dan masih banyak lagi sehingga para wisatawan tidak perlu khawatir dengan keterbatasan memilih pabrik. Wisatawan dapat memilih pabrik sesuai dengan minat tiap lembaga.

Kalau biasanya kita tidak tertarik untuk pergi mengunjungi pabrik karena membosankan, disini BIT telah mengemasnya menjadi suatu kegiatan yang menarik dan bermanfaat. Banyak sekolah-sekolah yang telah menggunakan jasa BIT dalam melakukan study tour dan tanggapan mereka sangat baik. Untuk selanjutnya BIT ingin menargetkan para mahasiswa terlebih yang mengambil jurusan Teknik. 

Sehingga para mahasiswa dapat lebih paham dan mengetahui bagaimana cara kerja industri. Narrario yang merupakan masyarakat Jakarta mengatakan bahwa "Saya berharap BIT dapat menjadi program yang sukses, didukung penuh oleh pemerintah, dan yang paling utama adalah wisata industri bisa menjadi wisata yang difavoritkan masyarakat layaknya wisata alam maupun wisata ke taman rekreasi, karena menurut saya dengan berwisata industri banyak pelajaran yang didapat. 

Mengingat belum adanya sama sekali wisata industri di Indonesia. Saya berharap walaupun BIT masih baru dan satu-satunya namun jangan menyerah karena masih ada harapan bahwa program ini akan berjalan sukses."

Nah bagi anda yang belum pernah melakukan wisata industri, kini saatnya anda melakukannya. Konsep ini sebenarnya mengadopsi dari Samsung Industrial Tour di Korea dan Toyota Car Exhibition di Jepang yang dimana kedua negara tersebuat adalah negara maju. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun