Mohon tunggu...
Kimi Raikko
Kimi Raikko Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Just Another Days In Paradise \r\n\r\n \r\n\r\n\r\n \r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

TwitWar Cara Nyeleneh Menambah Follower

16 Januari 2012   08:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:49 1318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13267034211986315456

[caption id="attachment_155922" align="aligncenter" width="640" caption="http://th06.deviantart.net"][/caption] TwitWar? Yah TwitWar sebuah kegiatan perang kata-kata melalui media Twitter dengan 140 karakter. Beberapa waktu terakhir, Twitter khususnya di Indonesia disibukkan dengan TwitWar antara beberapa orang penggunanya. TwitWar yang cukup lama dan sepertinya masih akan terus berlangsung di dunia nyata adalah antara seorang artis dengan inisial MH dengan seorang remaja, yang merupakan anak pasangan artis juga. TwitWar ini bermula dari dugaan gelar doktor MH yang menyeret-nyeret nama pasangan artis tersebut. Kasus ini heboh karena perilaku MH yang kemudian mengubah beberapa komentar orang lain di blognya dan disesuaikan dengan keinginannya. Singkat cerita MH tidak hanya bermasalah dengan orang yang ia sebut di artikel blognya, namun juga para blogger yang sangat tidak setuju komentar mereka diubah untuk kepentingan MH. Cerita berikutnya MH berperang kata-kata dengan anak pasangan artis tersebut. Perang kata-kata ini cukup panjang dan banyak diikuti pengguna Twitter. Banyak media melaporkan tentang perang kata-kata ini yang tentu saja menambah banyak orang yang merasa ingin tahu tentang masalah ini. Selain itu, sebelum munculnya perang kata-kata tersebut, MH terlebih dahulu mengenalkan satu kata baru yang cukup mendapat tanggapan dari banyak orang, yaitu Kamseupay. Perang kata-kata atau TwitWar merupakan hal yang biasa terjadi di Twitter. Namun satu yang perlu kita perhatikan bahwa TwitWar ini berada di wilayah publik, artinya bisa dilihat dan diikuti oleh banyak orang. Tentunya akan sangat tidak bijak bila masalah-masalah pribadi memenuhi timeline orang lain. Di sini bisa dilihat seberapa pintar atau bijak seorang pengguna Twitter dan seberapa besar kesiapan mentalnya dalam melakukan TwitWar. Nukman Luthfie dalam artikelnya hari ini mengatakan ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam melakukan TwitWar, yaitu sebagai berikut:

1. Twitter itu ranah publik. Bukan privat. Risikonya: jika kita menghina orang lain (mesti tak sengaja) bisa saja dituntut  pencemaran nama baik. 2. Karena Twitter itu ranah publik, terapkan etika-etika di offline ke Twitter juga. Jika menghina orang lain di depan umum dianggap tidak etis misalnya, jangan lakukan di Twitter. 3. Karena keterbatasan 140 karakter, Twitter bukan media yang ideal untuk berdebat. Salah paham dan kehilangan konteks sangat mudah terjadi di sini. 4. Berbeda dengan pertengkaran lisan yang akan hilang bersama waktu dan lupa, twitwar akan tercatat meski bisa saja dihapus.  Namun jika terlanjur di RT, di-favoritkan, atau di-capture orang lain, akan tercatat selamanya.

Namun demikian dari sisi yang melakukan TwitWar ada satu hal penting yang dapat diambil manfaatnya. Manfaat tersebut adalah jumlah follower yang meningkat. MH yang telah melakukan TwitWar menikmati betapa TwitWar sangat berkontribusi bagi peningkatan jumlah followernya. Kini akun @HaqueMarissa memiliki follower 36.654, padahal sebelum TwitWar dan berita hebohnya ia hanya memiliki follower kurang dari 10.000. Hal ini juga diamini oleh Nukman Luthfie. TwitWar memang bermanfaat untuk menambah follower dalam waktu yang tidak terlalu lama. Ini artinya butuh cara sedikit aneh dalam menambah jumlah follower dalam waktu singkat. Selama ini saya sendiri beranggapan follower akan berdatangan jika seorang pengguna Twitter memberikan hal-hal yang bermanfaat dan menjaga diri dari hal-hal yang bersifat bully atau hoax. Anggapan ini sebenarnya belum banyak berubah, selagi konten positif dan ikut berkontribusi dalam satu atau dua diskusi yang tengah hangat, follower akan bertambah. Namun penambahannya memang tidak sekencang jika melakoni TwitWar, apalagi kalau yang melakukan TwitWar tersebut selebritis. Akun saya sendiri, walau sering bahkan selalu memberikan konten positif dan satu dua kali melakukan Kul-Twit serta ikut me-ReTweet konten yang di-Tweet oleh akun-akun selebritis hanya memiliki follower 265 orang. Akun ini sudah lebih dari setahun dan sangat rentan terhadap pengurangan jumlah follower. Intinya, salah satu aspek positif TwitWar ini, terutama jika yang melakoninya selebritis, adalah penambahan follower yang sangat besar dalam waktu singkat. Tidak itu saja, konten kontroversial yang kemudian di-Tweet ke Twitter juga sangat bagus untuk menambah follower, paling tidak untuk sementara. Saya melihat hal ini dari apa yang dilakukan oleh MH. Dampak TwitWar juga memengaruhi, jika dampaknya cukup besar dan menyeret-nyeret selebritis lain dan kadang seperti tak masuk akal sangat berpotensi menambah jumlah follower. Ternyata hal-hal kontroversial dan TwitWar yang dilakukan tersebut cukup bagus dalam menambah follower dan mungkin cukup disenangi pengguna Twitter. Sebagian mereka mungkin ingin tahu apa yang tengah terjadi sehingga menjadi follower, sebagian yang lain mungkin ikut menjadi follower untuk melihat olok-olok apa yang dibuta orang lain terhadap mereka yang melakukan TwitWar atau konten dan perilaku kotroversial. Itu artinya, jika ingin follower bertambah, selain cara tradisional, perlu juga cara aneh seperti TwitWar dan konten kontroversial.

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun