c. Teori-teori Konstruktivis dan Konstruktivis Sosial
Konstruktivisme berpendapat bahwa pembelajaran dan perkembangan terjadi ketika individu berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Individu dipandang sebagai pembelajar aktif yang membangun pemahaman dan pengetahuan mereka sendiri tentsng dunia sebagai hasil dari tindakan-tindakan mereka di lingkungan.
Perkembangan dianggap terjadi dalam tahap-tahap berurutan dan pikiran anak-anak dianggap berbeda dengan orang dewasa. Teori yang terkenal dari perspektif ini adalah Jean Piaget, yang mengembangkan teori penting tentang perkembangan kognitif.
Teori-teori konstruktivis sosial merupakan varian perspektif ini yang menekankan pengaruh lingkunhan sosial dan budaya pada perkembangan . konteks sosial perkembangan dan interaksi-interaksi individu dengan orang-orang lain dipandang memiliki peran penting dalam perkembangan. Teoris-teoris paling signifikan yang memperhitungkan factor-factor sosial dan budaya dalam perkembangan adalah Lev Vygotsky dan Urie Bronfenbrenner.
d. Model- model Transaksional PerkembanganÂ
Model-model transaksional perkembangan juga mewakili suatu cara yang penting dalam menggambarkan saling pengaruh antaea bawaan dan lingkungan dalam perkembangan.Â
Paling sering diterapkan untuk menjelaskan pembentukan hasil hasil positif dan negative bagi anak-anak dan khususnya pembentukan perilaku-perilaku yang tidak biasa, pendekatan ini pertama kali dikemukakan pada pertengahan tahun 1970-an.Â
Salah satu teoris yang paling utama dalam bidang ini adalah Sameroff (1991; Sameroff & Chandler, 1975), yang menjabarkan suatu model transaksional dalam perkembangan sebagai model di mana perilaku seseorang dalam kelompok beranggotakan dua orang memengaruhi perilaku anggota lainnya, yang pada gilirannya mempengaruhi perilaku si orang pertama dan seterusnya.Â
Dengan cara ini, ekspetasi-ekspetasi terhadap perilaku dan respons-respons si orang lain terhadap perilaku tersebut akan terbentuk. Oleh karena itu, interaksi bersifat dinamis, timbal balik, dan berputar.
 Model ini mewakili suatu gerakan penting yang menjauh dari isu-isu sebab dan akibat dalam hubungan orang dewasa/ anak-anak; penekanannya terletak pada dinamika jalinan pengaruh-pengaruh dua arah- perilaku masing-masing bergantung pada perilaku rekannya dan keduanya berubah seiring berlanjutnya siklus interaksi tersebut. (Penney Upton, 2012: 9-11).
Jadi, dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa psikologi perkembangan merupakan cabang ilmu psikologi yang memfokuskan membahas tentang perkembangan atau perubahan perilaku dan pikiran manusia yang berkaitan dengan usia sejak manusia dilahirkan hingga menjelang kematiannya, yang mempunyai empat teori mengenai hal tersebut.Â