Mohon tunggu...
Nuri_Nurzikri
Nuri_Nurzikri Mohon Tunggu... Jurnalis - travelers, Motorist, Citizen Journalist

Aku sudah banyak merasakan kepahitan dalam hidupku. dan yang paling pahit adalah berharap kepada manusia-Ali bin abuThalib.ra

Selanjutnya

Tutup

Financial

Sinar Mas Transformasi dalam Kultur Budaya Sosial Masyarakat dan Keberagaman untuk Indonesia Membangun

6 September 2022   21:48 Diperbarui: 6 September 2022   23:11 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengenang  100 tahun Eka Tjipta Widjaya  merupakan gambaran luas tentang bagaimana perjuangan seorang manusia yang tidak memiliki kamus menyerah dalam tantangan bisnis dan usaha. 

Berkeliling kota Makasar menawarkan usaha biskuit dan kembang gula. Itulah sequel perjuangan hidup Eka Tjipta Widjaya muda di masa pemerintahan Hindia Belanda. pada waktu itu tidak terfikir sedikitpun untuk bersantai atau menyerah pada keadaan dan pasrah pada situasi yang serba terbatas. Dengan berprinsip semua hambatan dan kesulitan pasti bisa diatasi asal punya keinginan untuk berjuang Eka Tjipta Widjaya berhasil keluar dari hambatan dan kesulitan dalam bisnisnya.

Saat Jepang menyerbu dan menduduki Makasar, Eka Tjipta Widjaya terpukul dan sempat jatuh. Namun semua itu justru dijadikannya batu loncatan yang makin membesarkan dan meningkatkan usahanya.  Mengalami pasang surut dalam bisnis dan usaha tidak menghentikan langkahnya. Dari Makasar di Sulawesi kemudian hijrah ke kota Surabaya Jawa Timur.  Di kota ini Eka Tjipta Widjaya menyusun langkah strategis dan memulai debut usaha Perkebunan, Industrial dan Perbankan. Tidak heran kemudian di era milenium majalah Forbes mencatat di tahun 2000 Eka Tjipta Widjaya telah menaungi 70 ribuan karyawan dalam kelompok usahanya. suatu pencapaian yang sangat luar biasa. 

Kini melalui tangan dinginnya setelah 100 tahun Eka Tjipta Widjaya, Ide dan semangat pemikiran serta perjuangannya menjelma dalam entitas usaha Sinar Mas Group. Dengan jumlah karyawan terkini sebanyak 380 ribuan, Sinar Mas Group telah memperkuat perekonomian Indonesia melalui 7 (tujuh) pilar bisnis. Diantaranya Industri Pulp dan Kertas, Agrobisnis dan pangan, Keuangan, Lahan dan pemukiman, Telekomunikasi, Energi serta layanan Kesehatan. 

Bagaimana kunci sukses dari tiap pilar bisnis sehingga dapat berdampingan menopang bangunan bisnis raksasa?  ternyata semua pilar di ikat dalam visi dan misi yang sama yaitu 5 (lima) kultur perusahaan yang menjadi code of conduct dalam bekerja. 5 kultur itu adalah memiliki kejujuran dan integritas, fokus pada pelanggan, rasa memiliki, orientasi pada hasil dan pencapaian yang berkelanjutan. dan dengan slogan semangat "Iron Army" Sinar Mas bergerak maju menegakan kultur perusahaan. Pada gilirannya Sinar Mas memberikan pelayanan maksimal bagi masyarakat Indonesia, mendorong peningkatan kualitas hidup, mensejahterakan masyarakat hingga berdampak pada penguatan perekonomian nasional.

Keberhasilan demi keberhasilan yang telah dicapai tidak membuat Sinar Mas meninggalkan fondasi bangunannya. Berawal dari bawah yang melibatkan lingkungan, budaya dan sosial masyarakat membuat Sinar Mas mengembalikan kesuksesannya dalam amal bakti dan kegiatan sosial.  Melalui Eka Tjipta Foundation (ETF) Sinar Mas berkontribusi besar dalam pembinaan UMKM. Sinar Mas memfasilitasi Kegiatan-kegiatan event dan bazaar yang menyediakan produk-produk terjangkau oleh masyarakat. Tercatat Sinar Mas telah menyalurkan 30 juta liter minyak goreng kemasan bersubsidi di pelosok negeri.  ini merupakan realisasi dari tanggung jawab sosial perusahaan dan juga upaya kontribusi Sinar Mas untuk Indonesia.

Di bidang pendidikan Sinar Mas tercatat menyalurkan beasiswa kepada ribuan mahasiswa dari puluhan perguruan tinggi terkemuka dan ini terekam oleh catatan rekor MURI sebagai pemberi beasiswa terbanyak dalam kurun waktu tertentu. catatan regional juga terekam dalam liputan majalah Forbes Asia dimana Eka Tjipta Wijaya masuk dalam  48 Heroes Of Philanthropy.

Sadar bahwa dalam bisnis usaha diperlukan fondasi serta etika yang dibentuk dari nilai-nilai budaya, sosial juga rohani keyakinan masyarakat maka Eka Tjipta Fondation berkontribusi membangun relasi dengan lembaga-lembaga keagamaan yang membina umatnya. diharapkan dengan penguatan bathin dan rohani, pemeluk agama dapat menciptakan masyarakat yang religius, berkomitmen, jujur, berdedikasi dan juga mendalami nilai-nilai kemanusiaan seperti yang dipesankan dalam AjaranNya.

Sinar Mas tercatat memberikan dukungan-dukungan kepada komunitas agama, pelayanan amal, kesehatan gratis, pembinaan budi pekerti dan juga bantuan penyaluran buku kitab suci. untuk itu seperti penyaluran ribuan Al-Quran, Sinar Mas menggandeng lembaga-lembaga seperti PBNU dan PP Muhamadiyah. melalui PT.Indah Kiat Pulp & Paper dibawah Asia Pulp & Paper Sinar Mas telah dicetak Al-Quran menggunakan kertas Sinar-Tech. untuk itu juga Asia Pulp Paper Sinar Mas memperoleh sertifikasi Halal MUI untuk cetakan ini.

dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun