Foto Dokumentasi Pribadi
Halaman di depan dan di belakang rumah tidak begitu luas, 3.500 meter persegi saja, diapit tembok dan pagar perumahan di sekitar.
Foto Dokumentasi Pribadi.
Di situ saya mengembangkan hobi bercocok tanam dengan membudidayakan 10 jenis sayuran secara bergantian. Sisa lahan untuk menanam tanaman herbal, tanaman hias, pohon mangga, jambu air, jambu biji, dan kapulaga.
Saya memilih sayuran berumur pendek biar risiko terkenan hama penyakit rendah dan cepat panen, seperti kangkung, loose leaf lettuce  (selada daun yang tidak membentuk krop, biasa diselipkan di roti burger), bayang merah, kacang panjang, terong pakcoy, mentimun, dan pare. Tanaman herbalnya sambiloto, kumis kucing, daun binahong, bratawali, sirih, sirih merah, jahe merah.
Sayuran itu ditanam di pematang-pematang berukuran 1,210 meter. Ada 200 lebih pematang, satu jenis sayuran ditanam di 10 pematang. Secara berkala diberi pupuk kandang dan pupuk kimia, disiram setiap pagi dan sore. Biaya produksi untuk benih dan pupuk enam juta rupiah lebih. Karena tidak bisa membayar tenaga kerja, penanaman, pemupukan, penyiraman, dan pengolahan tanah saya kerjakan sendiri fi hari Santu-Minggu, dan di luang waktu di luar jadwal Work From Home . Tetapi saya lebih betah bekerja di kebun he..he...he...