Mohon tunggu...
Wahyu Barata
Wahyu Barata Mohon Tunggu... Penulis - Marketing Perbankan

Wahyu Barata.Lahir di Garut 21 Oktober 1973. Menulis puisi, cerita pendek,dan artikel. Tulisan-tulisannya pernah dimuat di Sari Kata, majalah Aksara , Media Bersama, Kompas, Harian On Line Kabar Indonesia, beberapa antologi bersama, dan lain-lain.Kini bekerja sebagai marketing perbankan tinggal di Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jurig

16 Oktober 2020   22:50 Diperbarui: 16 Oktober 2020   22:51 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Banyak amat Neng. Kan ongkosnya  cuma sepuluh ribu?" kata tukang ojeg, sambil melirik ke arahku.

"Kang hati-hati lihat uangnya asli apa palsu?" kataku.

Tukang ojeg memeriksa uang kertas yang dipegangnya. Ternyata uang kertas yang diberikan perempuan cantik berbaju merah itu berubah menjadi daun dan kapas.Perempuan cantik berbaju merah itu tertawa puas melihat aku dan tukang ojeg terkejut ketakutan.

"Hi...hi...hi...hi.. hi...hi...hi...hi...hi...hi.   hi...!!!"

"Aaaaah tuluuuuung aya juriiiiig (Aaaaaaah tolooooong ada hantuuuuu)...Kuntilanaaaaaak!!!" teriak tukang ojeg.

Aku dan tukang ojeg lari pontang-panting ke arah berlainan. Motor dibiarkan tergeletak di tengah jalan. Setelah agak jauh sayup-sayup kudengar kuntilanak mengumpat, marah,"Huh...Daripada kamu , tukang ojeg!!!"

Seumur hidup baru kali ini kusaksikan sendiri tukang ojeg saling mengejek dengan kuntilanak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun