Mohon tunggu...
Darman Eka Saputra
Darman Eka Saputra Mohon Tunggu... Guru SDN Sukaresmi Cikalongkulon

Guru SD, petani, belajar menulis, tinggal di lereng Sanggabuana

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Rahayat Waluya, Negri Digjaya? Refleksi Hari Jadi Cianjur ke-348 di Tengah Ketimpangan dan Harapan

12 Juli 2025   11:15 Diperbarui: 12 Juli 2025   10:46 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Ilustrasi oleh Des) 

Kesehatan: Membaik, Tapi Belum Waluya

IPM sektor kesehatan Cianjur masih berada di papan bawah Jawa Barat. IPKM tahun 2023 hanya sekitar 0,65, peringkat ke-25 dari 27 kabupaten/kota. Rata-rata harapan hidup masih sekitar 70 tahun, tertinggal dibanding daerah lain.

Namun demikian, tren positif tampak dari turunnya angka kematian ibu dan bayi hampir 50% dalam dua tahun terakhir, serta cakupan Jaminan Kesehatan Nasional (UHC) yang kini mencapai 96,5%. Pemerintah gencar membangun puskesmas, merekrut tenaga PPPK, dan memperbaiki layanan pascabencana.

Ini bukti bahwa cita-cita "waluya" memang sedang diperjuangkan.

IPM dan Ketenagakerjaan: Cahaya di Tengah Awan

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Cianjur tahun 2024 tercatat 68,89, masih menjadi terendah di Jawa Barat, terutama karena rata-rata lama sekolah hanya 7,22 tahun. Artinya, banyak warga yang hanya lulus SD atau SMP.

Namun di sisi lain, ada harapan dari sektor ketenagakerjaan. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) terus menurun: dari 8,41% (2022) 7,71% (2023) 5,99% (2024)---bahkan lebih baik dari rata-rata provinsi. Ini adalah hasil dari job fair rutin, pelatihan keterampilan, dan sinergi dunia pendidikan dengan dunia industri.

Cahaya ini belum cukup terang, tapi menjadi pengingat bahwa Cianjur punya daya untuk bangkit.

Rahayat Waluya, Negri Digjaya: Refleksi dan Jalan ke Depan

Rahayat Waluya, bukan sekadar slogan. Ia menuntut bukti bahwa setiap anak di Cianjur, entah di Cipanas, Ciranjang, atau Cidaun, punya hak yang sama atas pendidikan dan kesehatan. Negri Digjaya bukan sekadar gelar. Ia memerlukan fondasi: pemerataan pembangunan, keadilan sosial, dan akses yang setara ke semua layanan publik.

Cianjur telah memulai langkah: dari pembangunan infrastruktur pasca gempa, reformasi pendidikan vokasional, hingga program UHC. Tapi masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikebut: peningkatan RLS, distribusi guru dan nakes yang adil, digitalisasi pedesaan, dan dukungan nyata bagi wilayah selatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun