Mohon tunggu...
khusnul ashar
khusnul ashar Mohon Tunggu... Editor - ordinary people

Lahir di Lamongan, sekarang tinggal di Malang

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Berinvestasi pada Diri Sendiri Lebih Menguntungkan daripada Investasi Saham

28 November 2021   06:51 Diperbarui: 28 November 2021   06:55 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Ada beberapa keterampilan khusus yang bisa sangat menguntungkan yang tidak terlalu sulit untuk dikuasai. "Peluang investasi rahasia" kita di sini adalah mengidentifikasi keterampilan mana yang kurang diperhatikan orang lain tetapi penting bagi dunia kerja.

Survei lembaga riset internasional PayScale dengan mewanwancari para manajer top dunia tentang keterampilan yang kurang dimiliki lulusan baru, memperoleh temuan sebagai berikut :

Untuk soft skill, manajer melaporkan bahwa lulusan baru kurang memiliki kecakapan dalam berpikir kritis/pemecahan masalah (60%), perhatian terhadap detail (56%), komunikasi (46%), kepemilikan (44%), kepemimpinan (44%) dan keterampilan interpersonal /kerja tim (36%).

Untuk hard-skill, manajer menyebutkan keterampilan kurang adalah : menulis (44%), berbicara di depan umum (39%), analisis data (36%), perangkat lunak khusus industri (34%), matematika (19%) dan desain (14% ).

Ini semua adalah ketrampilan yang bisa diperoleh melalui kursus online.

3.Investasikan Uang dan Waktu Untuk Menambah Ketrampilan.

Tingkat keseriusan yang dimiliki kebanyakan orang untuk benar-benar menginvestasikan waktu dan uang untuk menambah ketrampilan pada umumnya sangat rendah. 

Memang benar ada banyak ketrampilan bisa diperoleh secara gratis dari web, blog, youtube dan podcast, namun ini tidak memadai untuk benar-benar dihitung sebagai investasi pribadi.

Namun untuk memperoleh dampak nyata, kita perlu berinvestasi dalam kursus tingkat mahir. Banyak orang tidak pernah sampai ke tingkat ini karena mereka merasa mengeluarkan biaya untuk mempelajari sesuatu yang baru adalah buang-buang uang. Belajar secara gratis biasanya kurang serius dibanding mengikuti kursus berbayar.

Jadi sebenarnya kata kuncinya bukan berbayar atau gratis tapi keseriusan. Apabila kita benar-benar ingin meningkatkan soft-skill maupun hard-skill, modal utama yang harus kita miliki adalah niat yang kuat. 

Menurut Dahlan Iskan, niat ibarat emas yang kadarnya bisa 24 karat, 22 karat atau bahkan tidak ada kadarnya. Apabila kita mempunyai niat yang sangat serius, seperti emas 24 karat, inshaallah skill apapun bisa kita peroleh sebagai modal meningkatkan karir. Baik karir sebagai orang gajian ataupun karir sebagai wiraswasta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun