Mohon tunggu...
Khusnul Kholifah
Khusnul Kholifah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dan Pendidik

Pencinta literasi sains, parenting, dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kiprah Perempuan dalam Upaya Percepatan Penurunan Prevalensi Stunting

28 November 2023   12:38 Diperbarui: 15 Januari 2024   13:09 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi perempuan (freepik)

Berbicara tentang perempuan, definisi perempuan memiliki ruang lingkup yang luas. Bisa saja anak perempuan, remaja perempuan, aktivis perempuan, wirausaha perempuan, akademisi perempuan, jurnalis perempuan, dan masih banyak lagi.

Perempuan sebagai salah satu anggota keluarga mempunyai tugas dan fungsi dalam mendukung kehidupan keluarga. Perempuan yang penulis sebutkan di atas, semuanya akan bermuara pada satu yakni kiprahnya sebagai seorang ibu.

Oleh karenanya, peran perempuan sangat besar dalam tekan stunting baik pra pernikahan, masa kehamilan, persalinan, dan perawatan ibu dan bayi.

Menilik kembali faktor penyebab stunting, diantaranya : (1) kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya mengawal 1000 HPK, (2) ibu hamil dengan Lingkar Lengan Atas (Lila) < 21,5 cm karena kurang Energi protein Kronis (KEK), (3) pemberian ASI yang tidak eksklusif dan tidak benar, (4) pemberian MPASI kurang tepat (waktu, jenis, jumlah), (5) pengukuran antropometri yang kurang tepat dan tidak rutin.

Berdasarkan pada faktor-faktor tersebut, pentingnya kiprah perempuan dalam hal ini adalah aktivitas perempuan melalui tindakan-tindakan evaluasi dan berbenah dalam upaya mengatasi stunting meliputi remaja putri (pranikah), ibu hamil, dan ibu.

1. Remaja Putri


Remaja adalah calon orang tua di masa yang akan datang. Kelak remaja mempunyai peran besar dalam mewujudkan generasi-generasi berkualitas di masa yang akan datang.

Perencanaan keluarga oleh remaja sebelum masuk ke jenjang pernikahan belum semua menerapkan. Masih ada remaja yang menikah di bawah usia ideal (perempuan 21 tahun dan laki-laki 25 tahun), yang secara mental dan finansial belum siap, termasuk belum adanya kesiapan menjadi orang tua yang harus bertanggung jawab mendampingi tumbuh kembang anak yang dilahirkan agar berjalan optimal.

Dengan demikian, salah satu kelompok yang patut dan tepat disasar agar berperan dalam pencegahan stunting adalah remaja. Remaja merupakan kelompok potensial yang bisa dilibatkan dalam program pencegahan stunting meliputi perencanaan keluarga, pengetahuan tentang pola gizi seimbang, pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja (KRR), dan pengasuhan 1000 HPK.

Kurangnya pengetahuan remaja sebagai calon orang tua tentang pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dapat meningkatkan risiko anak yang dilahirkan kelak mengalami gangguan pertumbuhan hingga stunting.

Pentingnya remaja putri untuk mendapatkan pendidikan parenting juga pemahaman akan pentingnya penerapan makan dengan pola gizi seimbang terutama di usia 16 tahun ke atas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun