Setiap orangtua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Namun, tanpa disadari, beberapa pola asuh yang kita anggap baik justru dapat menghambat perkembangan kreativitas si kecil. Kreativitas merupakan salah satu keterampilan penting yang akan sangat dibutuhkan anak di masa depan, terutama di era yang terus berkembang pesat ini.
Berdasarkan penelitian dari berbagai ahli perkembangan anak, ada beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan orangtua dalam mendampingi anak usia dini. Mari kita bahas satu per satu agar kita bisa lebih aware dan memperbaiki pola asuh kita.
1. Terlalu Cepat Memberikan Jawaban
Ketika anak bertanya "Kenapa langit berwarna biru, Ma?" atau "Bagaimana cara burung terbang?", naluri kita sebagai orangtua adalah langsung memberikan jawaban yang benar dan lengkap. Padahal, ini justru merampas kesempatan anak untuk berpikir dan berimajinasi.
Dampak negatif:
- Anak menjadi pasif dalam berpikir
- Mengurangi rasa ingin tahu alami anak
- Anak terbiasa menunggu jawaban dari orang lain
Yang sebaiknya dilakukan:Balikkan pertanyaan dengan "Menurutmu kenapa ya?" atau "Coba kamu tebak dulu!" Biarkan anak mengekspresikan ide-idenya, meskipun belum tepat. Setelah itu, baru kita bisa memberikan penjelasan yang benar sambil mengapresiasi usaha berpikirnya.
2. Membatasi Eksplorasi dengan Alasan Kebersihan
"Jangan main tanah, kotor!" atau "Jangan pegang cat, nanti bajunya kena!" adalah kalimat yang mungkin sering kita ucapkan. Memang benar kita perlu menjaga kebersihan, tapi pembatasan berlebihan dapat menghambat eksplorasi sensorik anak yang sangat penting untuk kreativitas.
Dampak negatif:
- Anak kehilangan pengalaman sensory yang kaya
- Mengurangi keberanian untuk mencoba hal baru
- Membatasi pemahaman anak tentang tekstur, warna, dan material
Solusi yang lebih baik:Siapkan area khusus untuk anak bereksplorasi, seperti sudut bermain yang mudah dibersihkan. Gunakan baju lama saat bermain cat atau tanah liat. Ingat, pengalaman sensory ini sangat berharga untuk perkembangan otak anak.
3. Selalu Ingin Hasil yang "Benar"