Mohon tunggu...
Khusbatul lilla
Khusbatul lilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tetap semangat walaupun setiap hari banyak hal yang membuat semangatmu patah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bunda Awas Anaknya Mengalami Disleksia!

13 April 2021   16:07 Diperbarui: 13 April 2021   16:15 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kenali dislekia sejak usia dini!

Apakah si kecil mengalami kesulitan saat membaca? Atau disaat usianya masuk 12 tahun, ia masih berbicara dengan terbata-bata? Lebih baik ibu memperhatikan dengan baik apakah ada kemungkinan si kecil mengalami disleksia. Nah apa itu disleksia?

 Disleksia adalah gangguan yang terjadi dalam proses belajar anak, yang ditandai dengan anak kesulitan dalam membaca, menulis ataupun mengeja. Seorang penderita disleksia akan mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi kata-kata yang akan diucapkan dan kemudian menjadikannya sebuah huruf ataupun kalimat.

 Disleksia merupakan gangguan pada saraf yaitu pada bagian otak yang mempunyai fungsi untuk memproses bahasa pada anak-anak maupun orang dewasa. Disleksia juga tidak akan mempengaruhi tingkat kecerdasan penderitanya, meskipun penderitanya mengalami kesulitan dalam belajar.

 Inilah tanda-tanda disleksia pada balita : 
*Si kecil akan mengalami perkembangan berbicara yang lebih lambat dari anak-anak seusianya.
*Si kecil juga sering menyebutkan kata-kata secara terbalik, misalnya ingin memanggil "ibu" akan tetapi yang diucapkan adalah "ubi", anak dengan penderita disleksia juga akan memakan waktu yang lama dalam mempelajari kata-kata baru.
*Si kecil juga akan sulit dalam mengungkapkan apa yang ia maksud serta sulit dalam menyusun kata dengan baik dan benar. Akibatnya ialah si kecil sulit untuk mengekspresikan diri.
*Si kecil akan kesulitan dalam memahami kata-kata yang berirama seperti "siti diberi roti".

Nah apa saja tanda-tanda anak mengalami disleksia saat ia sudah sekolah? Anda bisa mengenalinya sebagai berikut : 
*Anak akan sulit jika disuruh untuk mengingat urutan sesuatu, urutan abjad, urutan angka maupun nama hari.
*Anak akan membutuhkan waktu yang lama untuk mempelajari nama abjad serta bunyinya.
*Anak akan sulit mengucapkan kata yang baru ia kenal.
*Anak juga susah dalam mengeja, sebab ia akan bingung jika menemukan huruf atau angka yang terbolak balik, misalnya huruf "b" dengan huruf "d" atau angka "6" dengan "9".
*Anak akan terlalu lamban jika disuruh untuk membaca, serta ia juga sering salah.
*Anak akan sulit memproses apa yang ia dengar, serta akan kesulitan dalam memahaminya.
*Anak juga akan lamban jika disuruh untuk menulis.

Nah apa sajakah penyebab terjadinya disleksia?
Inilah beberapa penyebab terjadinya disleksia pada anak :
 
*Genetik 
Disleksia juga bisa disebabkan oleh faktor genetik lho, apabila ada salah satu dari keluarga penderita yang mengalami gangguan disleksia, maka kemungkinan besar akan menurun pada keturunan selanjutnya. Gangguan disleksia biasanya ditandai dengan bagian otak yang mengatur aktivitas berpikir serta bergerak tidak berfungsi.

*Cedera atau bisa jadi akibat kondisi lainnya. 
Disleksia juga bisa disebabkan oleh faktor cedera atau faktor kondisi lainnya lho. Misalnya saat proses lahiran anak mengalami gangguan pada otak atau trauma.

Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk pengobatan anak yang mengalami disleksia?
Perlu kamu tau, disleksia ini jenis penyakit yang tidak dapat disembuhkan, akan tetapi disleksia ini dapat dideteksi sejak dini sehingga penanganan yang efektif mampu meningkatkan kemampuan penderita untuk membaca.

 
Fonik adalah salah satu dari sekian banyaknya metode yang digunakan untuk penderita disleksia, fonik ini efektif untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis penderita disleksia. Metode ini fokus pada peningkatan kemampuan mengidentifikasi serta memproses suara. Inilah hal-hal yang diajarkan dalam metode fonik.
1.Mengenali kata yang bunyinya mirip seperti "pagar" dan "pasar".
2.Mengeja kata yang sederhana hingga kalimat yang rumit.
3.Memahami huruf serta susunannya.
4.Membaca kalimat dengan tepat serta memami maknanya.
5.Menyusun sebuah kalimat serta memahami kosakata baru.

Bukan hanya mengandalkan metode fonik semata, namun orang tua juga berperan penting untuk penyembuhan anak disleksia, misalnya dengan melakukan :
1.Membaca menggunakan suara yang lantang didepan anak (efektif pada anak usia 6 bulan kebawah). Jika anak sudah agak dewasa, ajak mereka mendengarkan serta membaca cerita.
2.Berikan semangat kepada anak supaya lebih berani untuk membaca, hilangkan pikiran takut dengan cara mengajak anak untuk rutin membaca, dengan begitu kemampuan membaca anak akan semakin meningkat.
3.Bekerja samalah dengan pihak guru disekolah, dan bicarakan kondisi anak serta mintalah cara untuk membantu anak supaya berhasil dalam pembelajarannya. Serta komunikasikan dengan rutin tentang perkembangan anak disekolah.
4.Bicaralah kepada anak tentang kondisinya. Berikan dia pemahaman bahwa kondisinya dapat diperbaiki, dengan begitu anak akan lebih semangat dalam belajar.
5.Batasi anak menonton televisi ataupun handphone , sediakan waktu membaca anak lebih banyak. Pilih bacaan yang menarik perhatian anak serta tempatnya juga harus nyaman dan menyenangkan agar anak lebih semangat untuk belajar.
6.Bergabunglah dengan grup dengan kondisi anak yang mengalami disleksia juga , agar kamu mendapat lebih banyak informasi yang akan sangat berguna bagi kamu dan supaya kamu bisa mendapat metode yang mereka gunakan sehari-hari untuk anak mereka.

Terimakasih..... semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun