Ke mana pun arah dan langkah membawa Anda pergi, ujungnya akan sama. Anda akan menjumpai orang-orang yang sama dalam hakekat. Mereka dihuni oleh kekuatan sekaligus kelemahan. Namun mereka akan menjadi sempurna saat bergerak dalam harmoni dengan perekat bernama toleransi.
Paul McCartney dan Stevie Wonder adalah dua nama besar dalam blantika musik dunia. Sejarah mencatat mereka meraih kesuksesan sebagai pribadi melalui jalan karya masing-masing.
Paul McCartney merengkuhnya bersama The Beatles. Kelompok anak muda bermain musik rock asal Liverpool (Inggris) ini meroket secara menakjubkan. Bersama  John Lennon, George Harrison, Ringo Starr, buah karya mereka melambung tak kenal batas-batas negara, bangsa, dan etnis.
Stevie Wonder meniti jalan musik sebagai penyanyi, penulis lagu, dan produser rekaman dari Amerika Serikat. Tidak kurang dari 30 lagunya menembus Top 10 dan memenangi lebih dari 20 penghargaan Grammy. Belum termasuk penghargaan lifetime achievement dan Piala Oscar untuk Lagu Terbaik.
Berbilang tahun di puncak karier, keduanya dipertemukan dalam satu lagu dengan tajuk "Ebony and Ivory". Lagu unjuk kolaborasi keduanya ini merupakan single Paul McCartney yang dirilis pada 1982.
Mengusung lagu ini, keduanya tampil di Gedung Putih pada masa pemerintahan Barack Obama. Yang tersisa dari kisah tentang lagu ini untuk diceritakan adalah sejumlah ganjaran penghargaan. Termasuk dari Billboard yang pada 2013 menobatkan lagu ini sebagai hits akbar sepanjang masa dalam Billboard Hot 100.
Harmoni Indah dalam Keberbedaan
Keindahan lagu ini tentu saja bisa diperdebatkan, sesuai dengan selera genre pendengar. Namun, dunia mengakui kandungan kebenaran dalam tuturan liriknya.
Lagu tersebut bercerita tentang perbedaan yang tidak membedakan. Melainkan perbedaan yang memberdayakan. "Ebony and ivory live together in perfect harmony; side by side on my piano keyboard oh Lord why don't we?" ungkap lagu ini.
Selanjutnya diungkapkan bahwa ke mana pun kita pergi, akan menjumpai pada diri setiap orang adanya kebaikan dan keburukan. Namun demikian, kita belajar untuk melakoni hidup saat kita belajar untuk saling memberi apa yang kita butuhkan guna hidup bersama.